Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kebersihan Mulut Berhubungan dengan Kesehatan Jantung?

Kompas.com - 13/12/2019, 18:03 WIB
Amalia Zhahrina,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Banyak manfaat yang Anda dapatkan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan mulut. Ternyata, banyak juga orang yang mengaitkan kebersihan mulut dengan kesehatan jantung. Apakah hal ini benar?

Para peneliti terus menguji hubungan kebersihan mulut dengan siste kardiovaskular.

Sebuah penelitian yang ditulis dalam European Journal of Preventive Cardiology pada 2017, pernah menganalisis data hampir satu juta orang untuk menyelidiki hubungan ini. Namun, mereka tidak menemukan hubungan antara kehilangan gigi dan penyakit kardiovaskular.

Berbeda dengan penelitian 2017 itu, studi terbaru yang melibatkan 161.286 orang di Korea menemukan bahwa ada hubungan antara menyikat gigi dengan peluang rendah risiko gagal jantung dan atrial fibrilasi (sejenis aritmia).

Baca juga: Jaga Kebersihan Mulut Turunkan Risiko Gagal Jantung

Penelitian ini dilakukan selama 10,5 tahun.

Hasilnya, penelitian ini menemukan bahwa orang dewasa berusia antara 40 dan 79 tahun yang menyikat gigi tiga kali atau lebih dalam sehari memiliki 10 persen lebih rendah risiko mengalami atrial fibrilasi dan 12 persen lebih rendah risiko mengalami gagal jantung.

Walaupun penemuan ini terdengar aneh, ternyata apa yang terjadi di mulut Anda memang berdampak kuat terhadap kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan.

Sebagai contoh, penelitian terbaru menemukan bahwa penyebab penyakit Alzheimer dapat dikaitkan dengan bakteri yang terlibat dalam penyakit gusi.

Salah satu teori menyebutkan bahwa bakteri yang hidup di antara gigi dan gusi dapat memasuki aliran darah dan mengubah mikrobioma usus.

Hal ini dapat memicu peradangan sistemik yang menyebabkan cedera katup, kerusakan miokard, dan gagal jantung.

Namun, penelitian dari Korea yang melibatkan kelompok besar selama periode waktu yang lama ini masih diragukan karena beberapa hal.

Sebabnya, karena penemuan ini tidak tergantung pada usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, olahraga teratur, konsumsi alkohol, indeks massa tubuh, dan masalah kesehatan serupa seperti hipertensi.

Selain itu, saat penelitian, subjek diminta untuk melaporkan pola menyikat gigi mereka sendiri. Namun, hanya individu dalam populasi Asia yang dipertimbangkan.

Penelitian ini juga menggunakan elektrokardiografi atau ekokardiografi, namun hasilnya tidak aktual.

Baca juga: Berat Badan Tak Stabil, Risiko Kardiovaskular Naik

Penelitian dalam jangka waktu yang lama ini juga dianalisis secara retrospektif, sehingga tidak menemukan spesifikasi hubungan sebab akibat.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau