Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Makna Penting di Balik Lukisan 44.000 Tahun di Gua Sulawesi

Kompas.com - 17/12/2019, 20:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pemantauan oleh BPCB mengkonfirmasi bahwa permukaan dinding gua batu kapur tempat gambaran-gambaran ini dibuat mulai terkelupas dan menghapus seni yang ada. Proses ini telah berjalan begitu cepat: di beberapa lokasi, gambaran seni ini hilang 2-3 cm dalam tiap bulannya.

Jika karya seni hebat yang sangat tua ini menghilang dalam kehidupan kita, itu akan menjadi sebuah tragedi. Kita perlu data konkrit yang dapat menjelaskan mengapa seni batuan yang berdampak besar ini terus rusak dan apa saja yang dapat kita lakukan - dan kita membutuhkan data ini segera.

Adam Brumm

ARC Future Fellow, Griffith University

Adhi Oktaviana

Griffith University

Maxime Aubert

Professor, Griffith University

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Lukisan gua Sulawesi menunjukkan awal mula seni imajinatif dan kepercayaan spiritual manusia". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com