KOMPAS.com – Sekelompok ilmuwan asal Australia berhasil membuat daging artifisial. Mereka mengklaim material tersebut sebagai daging artifisial yang paling kuat, dengan durabilitas ligamen sampai tulang asli.
Bahan dasar yang digunakan untuk daging buatan tersebut adalah hydrogel.
“Dengan proses kimia yang kami masukkan dalam hydrogel, daging artifisial ini bisa memperbaiki jaringannya sendiri bahkan jika robek layaknya kulit manusia,” tutur ahli kimia dari Australian National University, Luke Connal seperti dikutip dari Science Alert, Senin (9/11/2019).
Luke menjelaskan, hydrogel biasanya sangat lunak dan lemah.
“Namun material kami sangat kuat sehingga bisa membawa barang berat, dan bisa berubah bentuk seperti otot manusia pada umumnya,” tambah ia.
Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Daun Artifisial untuk Hasilkan Bensin Ramah Lingkungan
Penemuan daging buatan ini sangat penting untuk pembuatan robot dan perangkat biomedik pada generasi mendatang. Beberapa jenis daging buatan bahkan bisa menahan stress secara mekanik, bisa mengobati diri sendiri, bahkan ada yang bisa mengingat bentuk atau berganti warna.
Dengan beberapa kali penelitian, para ilmuwan ini merasa yakin terhadap penemuan mereka. Daging buatan yang mereka ciptakan merupakan hydrogel yang kuat, tahan banting, tahan sakit, bisa mengobati diri sendiri, bisa berubah bentuk, dan mengingatnya setelahnya.
Daging buatan tersebut juga diklaim memiliki ukuran yag tipis dan tanpa cela. Ketika dipanaskan atau didinginkan, hydrogel ini akan berubah menjadi bentuk lain, sebelum akhirnya kembali ke bentuk semula ketika ditaruh di temperatur normal.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Rumus Baru untuk Hitung Usia Anjing Jadi Usia Manusia
Tidak seperti hydrogel lainnya yang butuh 10 menit atau lebih untuk berubah bentuk, daging buatan ini hanya butuh 10 detik. Hal ini karena adanya hidrogen dinamis dan imine (karbon-nitrogen), yang bekerja sama untuk beradaptasi terhadap sekitar.
“Pada banyak film fiksi ilmiah, kami melihat banyak pekerjaan yang sangat berisiko dilakukan oleh robot mirip manusia. Penemuan kami sangat signifikan untuk mewujudkan hal ini,” tutur insinyur yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut, Zhen Jiang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.