Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20.000 Ton Beras Bulog akan Dijual Murah, Kenali Ciri Beras Busuk

Kompas.com - 09/12/2019, 11:37 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lima hari lalu Perum Bulog menyampaikan, 20.000 ton beras yang mengalami penurunan mutuakan tetap dijual melalui lelang terbuka. Penurunan mutu ini disebabkan karena beras terlalu lama disimpan di gudang.

"Jadi ini yang tadinya harganya Rp 8.000, kami jual jadi Rp 5.000," kata Direktur Utama Bulog Budi Waseso di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Diberitakan sebelumnya, harga jual masih bisa turun lagi jika memang beras sudah dinyatakan tidak layak konsumsi.

Lantas bagaimana sebenarnya beras dapat dikategorikan menjadi beras busuk atau kurang mutu?

Menjawab hal itu, Kompas.com menghubungi Dosen Teknologi Pertanian Uneversitas Gadjah Mada (UGM), Dian Anggraini STP MP, Sabtu (7/12/2019).

Baca juga: Rancang Beras Berprotein Hewani, Pelajar Indonesia Catatkan Prestasi

Ciri-ciri beras busuk

Menurut Dian, ada banyak tanda atau ciri beras yang dapat dikategorikan menjadi beras busuk.

"Ciri-cirinya adalah kadar air tinggi, bau apek, sudah ditumbuhi jamur, warna sudah tidak putih," kata dia.

"Beras membusuk kategori yang lain, sudah ditumbuhi kutu atau serangga," imbuhnya.

Mengenai berapa lama proses beras bisa membusuk, kata Anggraini, semua tergantung kondisi penyimpanan beras tersebut.

"Kelembapan, suhu lingkungan ruang penyimpanan, cara mengemas, cara meletakkan barangnya. Jadi banyak faktor yang harus dikendalikan supaya beras tidak mudah busuk," jelasnya.

Terkait pembuangan beras impor yang dilakukan Perum Bulog tersebut, dituturkan Anggraini bahwa kalau beras belum lama datangnya sudah busuk berarti memang awal masuk beras tersebut mungkin sudah tidak layak.

"Meskipun awalnya baik, makin lama penyimpanan pasti beras akan menjadi busuk, tergantung kondisi penyimpanan," tuturnya.

Baca juga: Bangladesh Siap Tanam Varietas Padi Beras Emas, Ini Keunggulannya

Dampak dari beras busuk

Dikatakan dia, bahwa beras busuk secara langsung akan berpengaruh terhadap nilai gizi yang menurun, serta hal itu secara etis melanggar aturan.

"Nilai gizi menurun, secara etis melanggar aturan, tidak layak dikonsumsi, rasa tidak enak, bisa menyebabkan sakit atau keracunan kalau ditumbuhi mikroba yang patogen atau memproduksi toksin," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com