Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alergi Obat Umumnya Bikin Bentol, tapi Ada Juga yang Picu Kematian

Kompas.com - 06/12/2019, 17:33 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Dikatakar dr. Muhammad Faham yang praktik di RS Khusus Bedah (RSKB) AN Nur Yogyakarta, SJS dapat membuat kulit penderitanya melepuh di seluruh tubuh, termasuk area mulut.

"Kondisi ini bisa dibarengi dengan sesak napas. Itu yang paling berat," kata Faham kepada Kompas.com dihubungi Kamis (5/12/2019).

Selain itu Faham mengatakan, SJS tidak menyebabkan kematian. Alergi jenis ini membuat pasien kesulitan makan atau minum karena ada luka di area mulut dan nyeri telan.

"Sama seluruh badan (pasien dengan SJS) terasa perih," kata Faham.

3. Reaksi obat paling ekstrem, syok anafilaktik

Syok anafilaktik adalah reaksi elergi berat yang secara tiba-tiba dapat menyebabkan kematian.

Syok anafilaktik biasanya ditunjukkan dengan berbagai gejala termasuk ruam gatal, pembengkakan tenggorokan, dispnea, muntah, kepala terasa ringan, dan tekanan darah rendah.

Selain itu, syok anafilaktik dapat mengganggu saluran pernapasan dan sesak napas, hal ini yang dapat mengancam jiwa.

Faham menjelaskan, anafilaktik terjadi dalam waktu singkat hingga menyebabkan kematian.
Kondisi seperti ini biasanya dipantau di rumah sakit agar dapat diberikan terapi injeksi.

Pentingnya jujur saat berkonsultasi

Karena adanya risiko reaksi alergi obat seperti dipaparkan di atas, inilah yang membuat dokter harus menanyanyakan apakah pasien memiliki riwayat alergi atau tidak. Baik alergi yang ringan hingga berat.

"Kalau ada riwayat alergi, tentu itu akan dihindari. Walaupun ada kemungkinan kecil, yang tadinya tidak alergi pada kesempatan lain muncul alergi," kata Faham.

Misalnya, sebelumnya minum antibiotik tidak ada alergi. Namun kemudian ketika diberi obat yang sama baru muncul alergi. Hal semacam ini bisa saja terjadi pada beberapa orang.

Dituturkan Faham, hal seperti ini dipicu oleh respons tubuh yang lambat.

"Baru muncul (alergi) setelah dirangsang kedua kalinya (diberi obat)," jelas Faham.

Baca juga: Waspadai Gejala Alergi Obat

Beda alergi obat dengan efek samping obat

Efek samping adalah akibat sekunder dari penggunaan obat. Kondisi ini mungkin merugikan, mungkin juga menguntungkan.

Efek samping adalah sesuatu yang mungkin terjadi pada orang sehat yang minum obat, dan tidak selalu melibatkan sistem kekebalan tubuh.

Misalnya, aspirin, yang digunakan untuk mengobati sakit kepala, sering menyebabkan sakit perut (efek samping yang merugikan) namun juga mengurangi risiko Anda mengalami serangan jantung dan stroke (efek samping yang menguntungkan).

Acetaminophen (Tylenol), yang digunakan untuk nyeri, terkait dengan kerusakan hati (efek samping yang merugikan); nitrogliserin, yang digunakan untuk memperlebar pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah, juga dapat meningkatkan fungsi mental (efek samping yang menguntungkan).

Sedangkan alergi obat adalah sekelompok gejala yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap suatu obat. Reaksi alergi adalah hasil respon dari sistem kekebalan tubuh Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com