"Mengembalikan kepercayaan diri dari masyarakat tentang potensi lokal dan juga bulog dari pemerintah itu kalau bisa sagu yang disuplai kemana-mana, bukan hanya beras," ujar dia.
Dalam kesempatan yang sama, Founder dan Chairperson Javara Indigenous Indonesia, Helianti Hilman, mengatakan bahwa pangan yang terlupakan seperti sagu itu pada dasarnya akan kembali jika menjadi makanan yang dibutuhkan, makanan fungsional dan juga menjadi gaya hidup.
"Kalau sekarang sagu tidak bisa menjadi makanan kebutuhan, dia (sagu) bisa mengambil pasar sebagai makanan fungsional yang bisa dijadikan apa saja, atau mengikuti dan alternatif arus lifestyle yang semakin marak berkembang," ujarnya.
Baca juga: Tak Cuma Papeda, Sagu Kaya Gizi Bisa Dijadikan 6 Makanan Olahan Ini
Namun karena Hilman sudah berkecimpung dalam pengelolaan makanan tradisional yang terlupakan, menurut dia, meskipun masyarakat urban mungkin tertarik dengan manfaat atau keunggulan sebuah bahan makanan, tetapi mereka cenderung lebih menyukai atau konsumtif terhadap makanan yang praktis.
"Jadi kita itu sudah riset ya dengan produk kita sendiri, mereka yang kategori masyarakat urban, misalnya mereka datang tanya-tanya tertarik dengan bahan pembuatannya. Meskipun kita juga menjual bahan utamanya tepung dari umbi misal, tapi mereka itu pasti membelinya yang sudah tinggal makan saja, praktis," ucap dia.
Secara umum, masyarakat akan tertarik membeli jika produk telah lebih dahulu terjual di luar negeri dan juga sudah banyak terjual secara retail di pasaran.
"Kami pernah menjual produk di Indonesia dulu awalnya tapi gak begitu banyak yang berminat, lalu kami coba jual di luar (luar negeri), akhirnya setelah banyak yang tahu itu laku di luar, banyak juga permintaan dari dalam. Ini mungkin persoalan trendi atau daya saing kekinian versi masyarakat kali ya. Juga kalau ini (produk bahan utama sagu) tidak banyak dipasaran ya sulit bisa jadi alternatif pangan masyarakat," ujarnya.
Baca juga: BPPT Hadirkan Beras Sagu yang Aman bagi Penderita Diabetes
Seperti terigu ataupun tepung beras, yang saat ini menjadi pilihan utama ibu rumah tangga atau produsen kue dalam membuat makanan, dikarenakan bahan utamanya banyak tersedia di pasaran secara luas.
Jika ingin membuat sagu menjadi pilihan masyarakat, kata dia, baiknya menyediakan sagu pati empulur ini dalam jumlah banyak atau retail ke pasaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.