Ditegaskan oleh dr Yeni, faktor psikologis merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan pada penderita vaginismus.
"Karena perempuan dengan vaginismus akan sulit baginya untuk dapat melakukan penetrasi dengan siapapun atau dengan hal apapun. Merasa nyaman adalah kunci dari keberhasilan berhubungan seksual bagi seorang perempuan normal," ujarnya.
Dituturkan dr Yeni, banyak wanita yang tidak menyadari atau bahkan tidak menyangkal dirinya mengalami vaginismus.
"Memang tidak semua orang yang tidak bisa berhubungan seksual mengalami vaginismus. Tapi vaginismus bisa mengganggu keberlangsungan hubungan intim Anda. Juga kita tahu tidak sedikit orang yang bercerai karena ketidak tahuan bahwa istrinya mengalami gangguan ini. Tapi ini bisa diobati sebenarnya," tuturnya.
Oleh sebab itu perlu Anda ketahui, bagaimana sebenarnya gejala vaginismus tersebut, seperti berikut.
- Sensasi panas seperti terbakar, dan rasa sesak yang sangat nyeri saat berhubungan seks.
- Penetrasi yang sulit, terasa ketat, nyaris tidak mungkin, serta sangat tidak nyaman.
- Pada kasus yang parah, lubang vagina sepenuhnya menutup saat dilakukan penetrasi.
- Rasa sakit seksual yang berlangsung tidak diketahui, atau tanpa sebab yang jelas.
- Kesulitan memasukkan tampon atau menjalani pemeriksaan pelvis atau ginekologis.
- Terjadi kaku otot pada anggota tubuh seperti kaki, punggung bawah, dan lain-lain, sehingga hubungan seksual yang sedang berlangsung pun berisiko terhenti akibat kekakuan otot tersebut.
- Cenderung menghindari seks akibat rasa sakit dan sering gagal melakukan hubungan intim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.