KOMPAS.com - Bila Anda mengikuti tayangan hiburan, saat ini banyak bahasan tentang bau amis vagina perempuan.
Terlepas dari topik tersebut, vagina perempuan memang seharusnya memiliki sedikit bau.
"Sama halnya dengan usus, vagina memiliki microbiome yang terdiri dari berbagai bakteri. Banyak di antaranya adalah bakteri baik," ujar Mary Jane Minkin, MD, seorang profesor kebidanan klinis dan ginekologi dari Yale University School of Medicine di New Haven, Connecticut, melansir Women's Health.
Dengan kata lain, vagina merupakan rumah bagi miliaran bakteri. Dan susunan bakteri ini berubah setiap hari, terkadang setiap jam. Nah, bakteri inilah yang memberi aroma khas pada vagina perempuan.
Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Penis Ereksi di Pagi Hari?
Perlu dicatat dan dimengerti, perubahan susunan bakteri pada vagina adalah hal normal. Sementara itu, perbedaan bau khas pada vagina umumnya merupakan hasil dari siklus menstruasi, kebersihan daerah intim, keringat, dan petunjuk adanya masalah.
PH pada vagina adalah faktor penting terkait aroma sedikit asam dan terkadang agak pengap tersebut.
Perempuan pun diwajibkan untuk mengenali aroma vaginanya. Pasalnya, bila dirasakan aroma sangat kuat yang mencurigakan, ini bisa menjadi petunjuk adanya masalah.
Melansir Mayo Clinic, bau vagina abnormal umumnya muncul karena infeksi atau masalah lain. Hal ini biasanya disertai gejala lain seperti gatal, rasa terbakar, iritasi dan keputihan.
Minkin yang sudah lebih dari 30 tahun berurusan dengan kesehatan wanita menjelaskan secara spesifik tentang aneka bau vagina dan penyebabnya:
1. Bau asam
Sangat umum bagi vagina memiliki aroma sedikit asam. Beberapa orang menyamakan bau ini mirip dengan aroma makanan fermentasi, misalnya yogurt.
Menurut Minkin, beberapa makanan fermentasi seperti yogurt hingga bir mengandung jenis bakteri baik yang mendominasi vagina sehat, yakni Lactobacilli.
PH Vagina sehat sedikit asam, antara 3,8 sampai 4,5.
"Bakteri Lactobacilli menjaga vagina tetap asam dan ini berguna untuk melindungi vagina dari jenis bakteri jahat," ungkap Minkin.
2. Bau mirip tembaga