Peneliti sendiri juga belum mengetahui apa penyebab kematian bayi tersebut.
Namun studi mengungkapkan kalau mereka dikubur tak lama setelah jatuhnya abu vulkanik.
Tulang bayi juga menunjukkan adanya tanda-tanda kekurangan gizi, sehingga memunculkan hipotesis bahwa saat itu terjadi kelangkaan makanan setelah terjadi bencana.
Kelaparan pun melanda dan berimbas pada anggota komunitas yang paling rentan, bayi serta orang tua.
Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Latin American Antiquity.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.