KOMPAS.com – Semut Florida (Formica archboldii) telah menjadi subjek penelitian selama lebih dari 60 tahun. Sejak dinyatakan sebagai spesies tersendiri pada tahun 1958, para ilmuwan telah menemukan banyak hal unik mengenai semut ini, termasuk kebiasaan untuk menghiasi sarang mereka dengan tengkorak musuhnya.
Tengkorak yang ditemukan di sarang semut ini berasal dari semut berahang jebak atau Odontomachus. Spesies ini dikenal sebagai predator ganas dan bukan lawan yang mudah bagi semut lain. Oleh karena itu, para peneliti pun berspeskulasi bahwa F archboldi hanya menempati bekas sarang semut berahang jebak yang sudah ditinggalkan.
Namun, ada spekulasi lain yang menyatakan bahwa F archboldi mungkin adalah predator yang berspesialisasi dalam memburu Odontomachus.
Misteri ini akhirnya sedikit menemukan titik terang ketika Adrian Smith, seorang ilmuwan dari North Carolina State University, meneliti semut F archboldi.
Baca juga: Bukan Gula, Semut Hitam Ini Pilih Mencuri Berlian
"Ini adalah studi yang tumbuh dari membaca pengamatan dalam makalah penelitian berusia 60 tahun. Kemungkinannya adalah kepala semut ini tidak berada di sarang Formica secara kebetulan dan ada beberapa fakta biologi menarik di balik catatan sejarah alam ini," kata Smith seperti dilansir dari Science Daily, Jumat (16/11/2018).
Menggunakan video time-lapse, Smith menemukan bahwa semut F archboldi benar-benar bisa membunuh semut berahang jebak. Lebih mencengangkannya lagi, F archboldi mampu meniru strategi semut berahang jebak dan menyemprotkan asam format.
"Temuan yang mengejutkan secara ilmiah dari penelitian ini adalah bahwa semut ini secara kimia dapat meniru profil kimia dari dua spesies semut berahang jebak. Ini benar-benar tidak biasa bagi spesies semut untuk menunjukkan banyak variasi dalam tanda kimia," kata Smith yang penelitiannya diterbitkan pada jurnal Insectes Sociaux.
"Selain itu, mimikri (peniruan) secara kimia biasanya merupakan taktik yang digunakan oleh parasit, tetapi belum ada bukti bahwa F. archboldi adalah spesies parasit," ujarnya lagi.
Baca juga: Penjelasan Ilmiah dari Video Semut Memakamkan Lebah
Smith mengungkapkan bahwa semprotan asam format semut milik F. archboldi ini dengan cepat mengarah ke semut berahang jebak dan melumpuhkan tubuh mereka. Pengamatan video kemudian menemukan bahwa semut berahang jebak yang baru saja lumpuh diseret ke dalam sarang dan dipenggal kepalanya.
Meski demikian, belum ada bukti yang menemukan hubungan langsung antara perilaku ini dan kemungkinannya F archboldi sebagai predator yang memakan musuhnya. Peniruan secara kimia ini kemungkinan mengisyaratkan sejarah evolusi panjang antara spesies semut ini.
"Sebelum penelitian ini, F. archboldi hanya dikenal sebagai spesies dengan kebiasaan mengumpulkan kepala. Sekarang kita memiliki apa yang mungkin menjadi spesies model untuk memahami evolusi diversifikasi kimia dan mimikri," ungkap Smith.
Ia juga berkata bahwa diperlukan lebih banyak upaya untuk memahami hubungan antara F. archboldi dan semut berahang jebak, serta apa keuntungan yang diperoleh dari perilaku ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.