"Sangat penting untuk mengatakan bahwa kami dapat mengatasi hal ini," kata Johnathan Napier, seorang ahli bioteknologi tanaman di Rothamsted Research di Harpenden, Inggris.
Menurut para peneliti, Bangladesh mungkin menjadi pasar yang lebih baik untuk menanam dan mendistribusikan beras emas. Terlebih, kekurangan vitamin A masih menjadi perhatian utama di negara tersebut, di mana hal itu terjadi pada sekitar 21 persen anak-anak.
Terlepas dari kepanikan para kritikus, pengujian awal terhadap beras emas dinyatakan menjanjikan.
Sebagai contoh, para peneliti di Bangladesh Rice Research Institute (BRRI) tidak menemukan adanya tantangan pertanian baru dengan tanaman beras emas ini dan tidak ada perbedaan kualitas yang signifikan.
Mereka justru menemukan, beras emas lebih bergizi daripada varietas beras yang biasa kita lihat saat ini.
Pemerintah masih menjalankan proyeksi tentang dampak lingkungan dari tanaman ini, seperti potensinya untuk menjadi gulma invasif.
Namun jika hasilnya juga menggembirakan, maka beras emas akan menerima semua persetujuan yang diperlukan untuk melanjutkan penanaman.
Bagaimana dengan pasar beras emas ini?
Apakah akan ada pasar besar untuk tanaman itu masih harus dilihat, hal ini perlu untuk mendapatkan kepercayaan publik.
Selain itu, tidak pasti apakah beras emas akan menawarkan ledakan nutrisi yang lebih baik dibandingkan dengan sumber vitamin A lainnya, seperti sayuran lain di mana vitamin A atau beta karoten terjadi secara alami.
Sementara itu beras emas telah disetujui untuk dikonsumsi oleh regulator di beberapa pasar utama di negara maju, termasuk di Amerika Serikat.
Baca juga: Dari Kresek hingga Karung Beras, Paus di Filipina Telan 40 Kg Plastik
Namun, belum ada rencana untuk benar-benar menanam beras emas tersebut secara serius, oleh karena itulah beras emas ini tidak dapat ditemukan di supermarket.
Tetapi hal ini merupakan langkah maju yang besar bagi para pendukung modifikasi genetika, seperti para ilmuwan di Bill & Melinda Gates Foundation, yang merupakan bagian penting dari bagian pendanaan gerakan ini.
Jika beras emas terbukti berhasil di Bangladesh, maka itu bisa membuka pintu untuk tanaman Generally Modified (GM) atau Tanaman rekayasa genetika (tanaman transgenik) di seluruh dunia.
Varietas tambahan sudah dalam pengembangan, seperti varietas yang lebih baik beradaptasi dengan musim atau lokasi lain.
"Akan sangat bagus melihat (beras emas) ini disetujui," kata Napier.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.