Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Alam Semesta: Beda dengan Salju, Begini Hujan Es Terbentuk

Kompas.com - 25/11/2019, 17:33 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sementara itu, arah angin terlihat dominan bertiup dengan variasi arah dari tenggara – selatan dan kecepatan berkisar 5– 15 knots.

2. Kelembapan udara

Berdasarkan analisis data kelembaban menunjukkan bahwa nilai kelembaban udara (RH) yaitu dengan nilai lebih dari 70 persen terjadi di lapisan permukaan hingga lapisan 925 hPa di Bali bagian utara.

3. Citra satelit cuaca

Interpretasi citra satelit Himawari IR (enhance) di atas wilayah Kubu Tambahan menunjukkan suhu puncak awan berkisar -56 hingga 8 derajat Celsius.

4. Citra radar cuaca

Dari citra radar cuaca produk CMAX (z) menunjukkan, di wilayah Kubu Tambahan terjadi hujan dengan intensitas lebat – sangat lebat (echo reflektivitas maksimum 63 dBz) yang terjadi pada antara pukul 15.00 – 15.10 WITA.

"Dari hasil cross section produk CMAX (z) terlihat bahwa echo maksimum terjadi pada lapisan rendah yaitu sekitar 0 – 6 km yang mendukung indikasi adanya kejadian hujan lebat yang disertai butiran es," tulisnya.

Sumber: Kompas.com (Retia Kartika Dewi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com