Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Kecelakaan Grabwheels di Jakarta, Ahli AS Tawarkan Solusinya

Kompas.com - 14/11/2019, 19:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam sebuah tabrakan, pejalan kaki akan selalu menjadi korban. Menempatkan kendaraan bermotor yang melaju kencang dan pejalan kaki dalam satu lintasan yang sama, sama dengan menunggu bencana untuk terjadi.

Saya tidak dapat menemukan banyak data tentang cedera akibat kendaraan listrik ini, tapi sebuah penelitian dari Sistem Pengawasan Cidera Elektronik Nasional AS melaporkan terjadi 26.854 cedera pada anak-anak akibat papan yang bisa melayang (hoverboard) pada tahun 2015 dan 2016.

Cara kedua bagaimana kendaraan listrik dapat membahayakan kesehatan adalah karena alat tersebut mengurangi waktu kita untuk berjalan. Iklan dari kendaraan listrik ini mengklaim bahwa mereka mengurangi waktu perjalanan mobil dan membawa pengendara menuju angkutan umum.

Tetapi apa benar? Saya menantang perusahaan ini untuk memberikan bukti. Berdasarkan pengamatan saya, kendaraan ini utamanya menggantikan kegiatan berjalan dengan berkendara.

Dan telah diketahui bahwa aktivitas fisik yang rendah adalah salah satu ancaman kesehatan terbesar di dunia. Mereka menjadi kontributor utama epidemi obesitas, diabetes, penyakit jantung, kanker, demensia, dan lainnya.

Cara ketiga yang bisa ditempuh kendaraan listrik yang membahayakan kesehatan adalah dengan membuat trotoar menjadi tidak bersahabat bagi pejalan kaki.

Meskipun skuter dan kendaraan lainnya tidak diperbolehkan di trotoar, hampir semua kendaraan ini saya temui di trotoar. Jika kendaraan listrik yang ngebut menjadi hal yang biasa di trotoar, maka saya memperkirakan pejalan kaki akan enggan untuk berjalan kaki.

Kelompok penelitian kami yang berbasis di University of California San Diego telah menunjukkan bahwa trotoar dan daerah penyeberangan jalan yang lebih baik dirancang untuk keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki, sehingga semakin banyak orang dari segala usia berjalan kaki untuk transportasi.

Saya khawatir bahwa keberadaan kendaraan listrik akan membuat trotoar kurang aman dan nyaman bagi pejalan kaki. Amerika Serikat sudah memiliki jumlah pejalan kaki dan bersepeda yang rendah di dunia. Akankah kita sekarang menyerahkan trotoar untuk kendaraan listrik dan semakin mengurangi tingkat aktivitas kita?

Berjalan sudah menjadi terlalu berbahaya. Sekitar 6.000 pejalan kaki meninggal pada 2017. Laporan terbaru menunjukkan bahwa jumlah kematian pejalan kaki meningkat 27% dari 2007 hingga 2016, sementara pada saat yang sama, semua kematian lalu lintas lainnya menurun sebesar 14 persen.

Jelas, jalanan tidak aman bagi pejalan kaki, jadi bukankah kita harus melindungi trotoar sebagai tempat yang aman untuk pejalan kaki?

Solusi cepat: Memperlambat segalanya

Pemerintah daerah secara aktif bekerja untuk menanggapi masalah ini. Langkah pertama di San Diego adalah memperketat aturan penggunaan, kecepatan, dan keberadaan pengendara kendaraan listrik di trotoar.

Saya melihat tidak ada penegakan hukum di trotoar. Infografis yang memberi informasi instruksi keselamatan kendaraan listrik adalah awal yang baik untuk memberi edukasi bagi pengendara.

Saya memiliki beberapa rekomendasi yang akan mendorong penggunaan kendaraan listrik yang aman sekaligus melindungi pejalan kaki dan orang yang bersepeda.

Mari kita mulai dengan mendeklarasikan trotoar sebagai hak pejalan kaki, dan penggunaan kendaraan bermotor hanya di trotoar hanya diperbolehkan untuk penyandang disabilitas (#sidewalks4pedestrians). Setidaknya di trotoar, hak pejalan kaki harus didahulukan.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com