Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

27 Tahun Sudah Jadi Apa? Faktor Keberuntungan Lebih Besar dari Bakat

Kompas.com - 11/11/2019, 17:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Risa Santoso (27) resmi dilantik sebagai rektor Institut Teknologi Bisnis Asia Malang pada Sabtu (2/11/2019). Hal ini membuatnya menjadi rektor termuda di Indonesia.

Sosok Risa yang merupakan lulusan Harvard University pun mendapat sorotan masyarakat.

Mulai dari latar belakang pendidikan Risa, apa saja prestasi yang telah diraihnya, sepak terjangnya dalam dunia pendidikan, hingga mencari tahu Risa anak siapa.

Buntut dari prestasi Risa, banyak pertanyaan seperti "27 tahun kamu sudah jadi apa?" bermunculan di jagat media sosial.

Baca juga: Viral Layangan Putus, Kok Netizen Merisak Orang yang Dicurigai Pelakor?

Ada yang bersemangat menjawab pertanyaan ini, ada yang santai, ada pula yang justru minder.

Berkaitan dengan sukses di usia muda, pertanyaan mendasar yang mungkin harus dijawab adalah "Apa yang harus dilakukan untuk menjadi berhasil? Apa rahasia orang sukses?".

Sebagian dari kita mungkin berkata, orang sukses pasti memiliki bakat, keterampilan, mental baja, pekerja keras, ulet, optimis, atau punya kecerdasan emosi yang baik.

Apakah asumsi ini benar?

Dilansir Scientific American (1/3/2018), seseorang yang memiliki bakat, keterampilan, hingga kecerdasan tak selalu menjanjikan kesuksesan.

Para ilmuwan percaya, keberuntungan berperan lebih besar dari itu semua.

Seorang psikolog Columbia University, Scott Barry Kaufman, mempelajari karakteristik psikologis yang dapat memengaruhi kesuksesan seseorang.

Menurut Kaufman, hubungan antara keberuntungan dan kesuksesan dijelaskan oleh ahli strategi investasi Michael Mauboussin, analisis risiko Nassim Taleb, dan ekonom Robert Frank.

"Ketiga ahli itu berargumen, keberuntungan adalah segalanya. Mereka menunjukkan, kesuksesan mungkin akan lenyap jika kita hanya fokus pada karakteristik pribadi dan tak memiliki keberuntungan," ungkap Kaufman.

Sementara itu, studi yang dibuat A. Pluchino, A. E. Biondo, dan A. Rapisarda juga menyoroti bagaimana keberuntungan dan bakat berpengaruh pada kesuksesan seseorang.

Lewat jurnal berjudul Talent vs Luck: the role of randomness in success and failure yang terbit di Cornell University, para ahli menyebut keberuntungan berperan dalam mencapai kesuksesan.

"Beberapa bakat memang diperlukan untuk sukses. Namun, banyak orang berbakat cenderung dikalahkan individu dengan bakat biasa saja tapi punya banyak keberuntungan," tulis ahli dalam abstrak penelitian mereka.

Dua studi di atas melihat bahwa bakat jelas tidak cukup untuk membuat seseorang sukses.

Secara umum, orang yang biasa-biasa saja, tapi beruntung jauh lebih sukses dibanding mereka yang berbakat tapi tidak beruntung.

Sementara itu, orang yang paling sukses adalah mereka yang memiliki bakat dan disertai keberuntungan dalam hidup.

Keberuntungan bisa berarti, seseorang memiliki keluarga yang kaya, memiliki kolega yang mendukung, dan lain sebagainya.

Baca juga: Viral Layangan Putus, Kenapa Orang Jadi Emosi Baca Kisah Ini?

Kaufman berkata, ada beberapa faktor yang dapat membuka peluang sukses lebih besar.

"Antara lain lingkungan yang memberi stimulan dan kaya akan peluang, pendidikan yang tinggi, dan pelatihan intensif," kata Kaufman menyimpulkan.

Dia berpendapat, pada tingkat analisis makro, setiap kebijakan yang dapat memengaruhi faktor di atas akan menghasilkan kemajuan dan inovasi besar bagi kelompok. Selain itu juga menambah aktualisasi diri pada setiap individu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com