Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan Predator Paling Menyeramkan di AS Ternyata Berasal dari Indonesia

Kompas.com - 01/11/2019, 11:13 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber Mnn.com

KOMPAS.com - Snakehead alias ikan berkepala ular belakangan sedang ramai dibicarakan warga AS karena sifatnya yang menyeramkan. Bagaimana tidak, ikan pemakan daging yang panjangnya bisa mencapai satu meter ini bisa hidup di dua alam.

Dilansir Mother Nature Network (23/10/2019), ikan ini dapat mengirup udara dan bertahan hidup di luar air selama beberapa hari.

Spesies ini bahkan dapat hidup lebih lama di lingkungan berlumpur dan lembab, serta bergerak dengan menggeliatkan tubuhnya di atas tanah.

Setelah ikan berkepala ular ini muncul di Central Park, New York City, media lokal menyoroti hewan ini sebagai topik utama. Namun, ikan ini tak hanya muncul di Central Park, tapi ditemukan di 14 negara bagian lain.

Baca juga: Serba-Serbi Hewan: Sama Seperti Mamalia, Ikan juga Merasakan Sakit

Karena kemunculannya yang meresahkan, pejabat satwa liar AS meminta agar snakehead segera dibunuh.

Lantas, seperti apa sebenarnya snakehead yang kabarnya berasal dari Indonesia?

Ciri ikan snakehead

Snakehead merupakan predator teratas yang akan melahap hewan air lainnya seperti ikan kecil, katak, udang karang, dan serangga air. Selain hewan air, snakehead juga menjadi ancaman untuk anak anjing.

Ikan besar ini memang bukan berasal dari Amerika Serikat. Spesies snakehead berasal dari China, Malaysia, dan Indoensia.

Tingkat reproduksi snakehead pun tergolong sangat cepat. Dalam satu tahun, ikan snakehead betina bisa beberapa kali bertelur dan melepaskan puluhan ribu telur.

Jadi pada dasarnya, ikan ini adalah ikan karnivora yang dapat berjalan, bertubuh besar, dapat hidup di luar air dengan waktu yang lama, tidak memiliki predator, dan memiliki tingkat reproduksi yang luar biasa.

Meskipun ikan ini dianggap menakjubkan atau keren dalam arti evolusi, tetapi pada saat yang sama keberadaan ikan ini juga membahayakan.

Padahal saat adanya laporan pertama kali, tentang munculnya salah satu ikan aneh yang terlihat pada tahun 2013 di Harlem Meer, sebuah danau di sudut timur laut Central Park, pejabat lingkungan melakukan survei air.

Kumpulan snakehead tertentu tidak lagi dianggap hidup, tetapi ada orang lain di daerah tersebut yang melihat adanya jenis ikan yang jauh lebih baru.

Dari mana ikan itu berasal?

Seperti dijelaskan di atas, snakehead berasal dari Asia, termasuk Indonesia. Snakehead awalnya dijual di AS sebagai makanan di pasar Asia dan juga dimanfaatkan sebagai hewan peliharaan.

Menurut data Fish & Wildlife AS, populasi snakehead telah ditemukan di Maryland, California, Florida, di samping New York.

Ikan ini juga secara individual juga telah ditangkap di Maine, Massachusetts, Rhode Island, Hawaii, Maryland, Virginia, Pennsylvania, Georgia dan Wisconsin.

Ikan ini juga diduga telah dibeli sebagai hewan peliharaan awalnya, kemudian dibebaskan oleh pemiliknya yang tidak lagi ingin menyimpannya.

Baca juga: Serba Serbi Hewan, Udang Ini Ubah Warna Kulit untuk Hindari Predator

Pada 2012, Departemen Perikanan Sumber Daya Alam Maryland, memberikan hadiah 200 dollar AS atau setara Rp 2,8 juta bagi siapa saja yang berhasil menangkap dan membunuh snakehead.

Sejak itu, para ilmuwan Wake Forest telah mempelajari pola-pola snakehead. Peneliti Wake Forest menemukan bahwa makhluk-makhluk itu akan kabur ke air yang terlalu asam, asin, atau tinggi karbon dioksida.

Dengan mengetahui pola perilaku yang laporannya telah terbit di jurnal Integrative Organismal Biology, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya sebagai petunjuk untuk mengatasi snakehead.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mnn.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com