Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arwana Super Red, Ikan Kalimantan Barat yang Terancam Punah

Kompas.com - 29/08/2019, 10:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Arwana adalah salah satu ikan hias populer di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, sudah kenalkah Anda dengan arwana super red?

Ada beberapa jenis ikan arwana yang dapat dibedakan dari warnanya. Arwana silver merupakan jenis yang berasal dari Brasil.

Arwana hijau dari Kalimantan Barat, dan arwana emas berhabitat di Sumatera dan Malaysia. Selain itu, ada juga arwana merah atau arwana super red dari Kapuas Hulu, Indonesia.

Sayangnya, ikan arwana merah alias ikan silok merah, sebutan warga lokal, tercatat dalam daftar spesies terancam punah dari data International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Baca juga: Rangkong Gading dan Arwana Super Red Terancam Punah di Kalimantan Barat

Habitat alami arwana super red adalah danau-danau yang ada di Kapuas Hulu. Misalnya Danau Lindung di Desa Empangau dan Danau Merebung di Desa Melembah, Kecamatan Batang Lupar.

Ciri fisik ikan arwana super red

Menurut Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Agus, pelestarian ikan arwana daerah Danau Lindung Empangau, arwana super red dapat dikenali dari sisiknya yang tebal dan berwarna merah.

Ikan ini juga memiliki kepala agak bulat dan besar, bila dibandingkan arwana brasil yang lonjong dan kecil.

Selain penampakannya yang mencolok, keunikan arwana super red adalah gerakannya yang anggun dan jalannya yang berkelok-kelok, sehingga sangat indah untuk dilihat. Banyak orang percaya, dengan menikmati ikan arwana super red berenang dapat mengurangi stres.

Pembiakan dan reproduksi

Namun, pembiakan arwana super red ini tidak dapat dipastikan. Bisa setahun pembiakan, bisa juga butuh waktu sampai dua tahun.

"Ditunggu-tunggu enggak jadi, tapi kadang-kadang ada yang baru 6 bulan sudah beranak," kata Agus.

Cara reproduksi hewan arwana super red sama dengan yang lainnya. Pejantan dan betina akan mengeluarkan sel telur dan spermanya, hingga mengalami pembuahan dan bertelur. Kemudian telur-telur itu dimasukkan ke mulut ikan arwana super red jantan untuk dieram.

Setelah 55-60 hari barulah anak arwana akan keluar dari mulut pejantan, dan pejantan selama itu juga tidak akan makan.

Sementara betina, akan melakukan penjagaan terhadap teritori wilayah mereka, sehingga tidak ada gangguan dari predator lain hingga bayi arwana dilahirkan.

Setelah menetas menjadi anak arwana yang masih menempel embrionya, biasanya dipanen oleh petani arwana dengan keahlian khusus.

"Orang awan tidak bisa melakukan panen," ujar Agus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com