Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berada di Lantai Atas saat Gempa, Lebih Baik Turun atau Berlindung?

Kompas.com - 21/10/2019, 19:35 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika setiap hari mendeteksi guncangan gempa di Indonesia, baik yang dapat dirasakan maupun tidak.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono pernah berkata kepada Kompas.com, masyarakat harus mewaspadai sumber gempa sesar aktif.

Pasalnya, sesar aktif bersumber di daratan dan berdekatan dengan kawasan tempat tinggal masyarakat.

"Ditinjau dari frekuensi kejadian gempa merusak, maka sesar aktif lebih sering terjadi dan menimbulkan kerusakan serta korban jiwa dibandingkan megathrust yang sebenarnya lebih jarang terjadi," ucap Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono kepada Kompas.com, Jumat (16/8/2019).

Dalam buku Pusat Studi Gempa Nasional (PusGen) 2017, disebut jumlah sumber gempa dari segmen sesar aktif di Indonesia ada lebih dari 295 buah.

Baca juga: 3 Cara Mitigasi Tsunami, Salah Satunya Adopsi Kearifan Lokal

Nah yang jadi pertanyaan, ketika Anda berada di lantai atas sebuah gedung kemudian terjadi gempa, apa yang harus dilakukan? Segera turun ke lantai dasar atau berdiam diri sambil melindungi diri?

Sebagian orang mungkin akan memilih berlari turun keluar gedung. Padahal, langkah ini sebenarnya berbahaya.

Mitigasi gempa saat ada di lantai atas

Endro Sambodo Kasi Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan situasi bencana adalah mencoba untuk tidak panik.

Menurut Endro, kepanikan dalam menghadapi situasi bencana justru akan membahayakan diri sendiri.

"Berkaitan dengan bencana, ketika terjadi bencana dan Anda panik, maka kesempatan untuk menyelamatkan diri akan menurun," papar Endro saat mengisi seminar Mitigasi di Tengah Ancaman Gempa Megathrust di Yogyakarta, Sabtu (19/10/2019).

"Semakin lama Anda panik, maka semakin menurun kesempatan menyelamatkan diri," imbuh dia.

Endro mengatakan, ketika masyarakat merasakan gempa, ada berbagai reaksi yang terlihat. Ada yang histeris, jongkok, berlarian, berusaha keluar dari gedung, dan ada juga yang santai.

Nah, hal yang harus dilakukan sebenarnya adalah melindungi diri, bukan berlari keluar lewat tangga darurat.

Pasalnya, gempa yang dirasakan selama beberapa detik membuat permukaan tanah tidak rata dan bergelombang. Ketika kita berlari dengan kondisi seperti ini, besar kemungkinan kita justru akan jatuh.

Selain itu, gempa kuat biasanya berlangsung selama 10 sampai 20 detik. Dalam waktu singkat seperti ini, sangat sulit seseorang turun dari lantai atas gedung menuju lantai dasar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau