Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Mitigasi Tsunami, Salah Satunya Adopsi Kearifan Lokal

Kompas.com - 20/10/2019, 13:40 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Mitigasi tsunami

Berlari

Widjo menyarankan, ketika kita merasakan gempa kuat cukup lama hingga beberapa detik dan sedang berada di bibir pantai, usahakan untuk langsung pergi menjauh dari pesisir.

"Saran saya, kalau sudah merasakan gempa cukup lama dan berada di sekitar kawasan pantai, lebih baik langsung lari menuju tempat lebih tinggi," ujar dia.

Hutan mangrove

Selain berlari, para ahli tsunami termasuk Widjo sepakat bahwa hutan mangrove atau hutan bakau dapat mengurangi dampak buruk tsunami.

Gambarannya seperti ini, jika kita berada di sungai dan tak ada pelindung apapun, kemudian tiba-tiba ada gelombang air datang, maka sangat mungkiin kita akan hanyut terbawa air tersebut.

Namun, jika ada pelindung seperti pepohonan yang sengaja diletakkan di sungai, maka energi terpaan gelombang air yang dirasakan tidak sebesar pada kasus pertama dan hal ini akan mengurangi dampak tsunami.

"Hutan mangrove dengan luas sekitar 400 meter persegi, efektif mereduksi tsunami dengan ketinggian 6 sampai 7 meter, menjadi 1,5 meter. Ini yang terjadi di Muawe, Lahewa, Pulau Nias dan Pantai Barat Aceh," ujar Widjo.

Adopsi kearifan lokal

Seperti disebutkan di atas, fenomena tsunami yang menerjang Nusantara merupakan pola berulang. Ratusan atau ribuan tahun lalu pernah terjadi, hari ini terjadi, dan di masa depan juga akan terjadi.

Berbagai kearifan lokal dalam bentuk mitos, cerita rakyat, lagu, syair, hikayat di masa lalu sebenarnya juga mengisahkan tentang situasi di masa lalu, salah satunya ketika tsunami menerjang.

Widjo bahkan mengatakan, beberapa nama desa di Indonesia sebenarnya diambil dari nama tsunami atau bencana alam di masa lalu.

Baca juga: Indonesia Rawan Tsunami, Ini Daftar Wilayah yang Berpotensi

"Indonesia daerah gempa bumi dan tsunami pada masa lalu, kini, dan yang akan datang. Masih banyak kejadian bencana dan peninggalannya yang belum digali dan diteliti," kata Widjo.

"Untuk mitigasi, kita perlu mengenali karakteristik ancaman bencana yang unik di setiap daerah, adopsi keraifan lokal, penguatan kapasitas, dan sinergitas stakeholders," tutup Widjo.
penelitian dampak tsunami yang pernah dilakukan Widjo dan ilmuwan lain juga menemukan bahwa hutan mangrove atau hutan bakau dapat mengurangi dampak buruk dari terpaan tsunami.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau