KOMPAS.com- Katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan dan gangguan penglihatan yang terjadi di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Pada 2015 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, angka kebutaan di dunia mencapai 36 juta orang dan 180 juta lainnya mengalami gangguan penglihatan.
Ironisnya, sepertiga dari kasus tersebut ada di Asia Tenggara. Berdasarkan survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) pada 2014-2016, Indonesia menempati posisi pertama.
Bahkan, kasus kebutaan disebabkan oleh katarak di Indonesia mencapai 78 persen dari jumlah kasus di Asia Tenggara.
Baca juga: Selain Usia, Diabetes Juga Bisa Memicu Munculnya Katarak pada Mata
Berangkat dari keprihatinan ini, organisasi International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) menyelenggarakan World Sight Day (WSD) atau Hari Penglihatan Sedunia pada hari Kamis kedua di bulan Oktober setiap tahunnya.
WSD dimaksudkan sebagai upaya menekan angka kebutaan yang terjadi. Kegiatan ini juga sudah diselenggarakan oleh berbagai lembaga atau pelayanan kesehatan mata di seluruh dunia, termasuk Jakarta Eye Center (JEC).
Disampaikan oleh Direktur JEC Pusat, Dr Setiyo Budi Riyanto bahwa Indonesia merupakan negara kedua di dunia dan nomor satu di Asia Tenggara terbesar penderita katarak.
"Menurunkan angka kebutaan dan penderita katarak merupakan program nasional. Angkanya belum habis-habis karena setiap tahunnya bertambah penderita katarak," kata Setiyo.
Menurut dia, pemerintah sudah mengimbau untuk melakukan pemberantasan terhadap kasus penderita katarak di Indonesia.
"Dengan bantuan jaminan BPJS, juga bisa dibantu untuk bakti katarak akan lebih mudah dijangkau mereka (penderita katarak) yang di daerah-daerah," tuturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.