Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2019, 12:32 WIB

KOMPAS.com - Proyek DNA Penelusuran Leluhur Orang Indonesia Asli yang dilaksanakan media daring khusus sejarah, Historia.id, telah meneliti 16 responden yang dipilih secara acak. Hasil penelitian menyimpulkan, tidak ada yang dinamakan manusia pribumi atau asli Indonesia.

16 responden dalam proyek DNA ini merupakan penanda DNA. Mereka mewakili 70 etnik dari 12 pulau yang ada di Indonesia dan dipilih secara acak.

Ahli genetika membuktikan, tak ada pewaris gen murni di Indonesia. Manusia Indonesia adalah campuran beragam genetika yang awalnya berasal dari Afrika.

Deputi Fundamental Eijkman Institute Prof Dr Herawati Aru Sudoyo yang terlibat dalam proyek ini mengatakan, mayoritas DNA yang mengalir dalam 16 responden besar presentasenya adalah keturunan Afrika.

Baca juga: Tak Ada Pribumi, Begini Tes DNA Tentukan Asal Usul Orang Indonesia

Hera mengatakan, berbagai studi ilmiah terkait tes DNA orang Indonesia yang baru saja dilakukan, maupun studi-studi terdahulu menunjukkan adanya pengaruh berbagai gelombang migrasi leluhur dalam DNA yang tinggal di Indonesia.

"Apa itu "pribumi'? Penelitian kami dan juga didukung oleh berbagai penelitian sesudahnya di berbagai lembaga memperlihatkan pengaruh berbagai gelombang migrasi leluhur dalam DNA orang yang tinggal di kepulauan Nusantara," kata Hera melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (16/10/2019).

"Jadi kita bisa melihat motif DNA leluhur yang berhubungan dengan pengembaraan Homo sapiens, keluar dari Afrika," imbuh dia.

Empat gelombang migrasi

Nusantara yang kita tinggali terdiri dari ratusan suku bangsa juga bahasa. Hal ini menarik bagi para peneliti genetika untuk menelusuri dari mana kita berasal dan siapa saja leluhur kita.

Apakah benar nenek moyang kita memang asli orang Indonesia yang sudah menempati bumi pertiwi sejak ratusan ribu tahun lalu?

Ternyata jawabannya tidak. Penelitian yang dilakukan Profesor Herawati menunjukkan bahwa Indonesia adalah wilayah strategis yang mengalami empat gelombang migrasi manusia modern (Homo sapiens).

Manusia modern (Homo sapiens) telah mengembara selama ratusan ribu tahun dari Benua Afrika. Mereka menyebar ke seluruh pelosok dunia, termasuk Nusantara (kepulauan yang membentang dari Sumatera sampai Papua dan sebagian besar kini menjadi wilayah Indonesia).

Disebutkan ada empat gelombang migrasi manusia modern. Berikut penjelasannya:

Gelombang pertama

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com