Kedua, koordinasi ini dilakukan dengan dibantu mobil listrik penjaga pacu yang berada di depan para pelari yang menyinari trek dengan sinar laser terpola untuk memastikan posisi masing-masing penjaga pacu. Mobil ini sepertinya akurat hingga skala 1 meter untuk membantu menjaga pacu.
Tentu saja, karena acara ini ini disponsori oleh orang paling kaya di Inggris, sebuah mobil cadangan juga sudah disiapkan.
Yang ketiga, dan mungkin paling penting, di Monza, Eliud berlari di sirkuit balapan yang sepi, tapi di Wina ada penonton.
Eliud sepertinya terbantu energi penonton. Dia telah mengundang orang untuk datang ke Wina maupun menyaksikan secara online – pada dasarnya untuk ikut membantu mengatasi beban mental. Kali ini dia tidak lari sendiri.
Semua faktor tersebut terbukti membantu Eliud menembus batas.
Simon D Angus
Associate Professor, Monash University
Artikel ini ditayangkan di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel berjudul "Bagaimana Eliud Kipchoge memecahkan rekor maraton dengan waktu kurang dari dua jam". Isi di luar tanggung jawab redaksi Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.