Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Setelah Minum Kopi Badan Jadi Merasa Lelah?

Kompas.com - 03/10/2019, 17:03 WIB
Farren Anatje Sahertian,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kafein adalah stimulan yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Akan tetapi, efek yang dirasakan semua orang bisa berbeda.

Beberapa orang misalnya, dapat minum beberapa cangkir kopi agar efeknya terasa, sementara yang lain cukup meminum secangkir kopi.

Menurut Food and Drug Administration (FDA), rata-rata 8 ons kopi mengandung sekitar 80-100 miligram (mg) kafein.

Bagaimana kopi bisa membuat Anda merasa lelah?

Sejatinya kopi tidak membuat seseorang kelelahan, tetapi kafein yang terkandung di dalamnya memberikan efek yang terkadang dapat menyebabkan kelelahan.

Baca juga: Ahli Gizi Kritisi Isi Bantuan untuk Bayi 14 Bulan yang Diberi Kopi

Beberapa alasan kopi bisa membuat kelelahan adalah:

Kafein memblokir reseptor adenosine di otak

Adenosine merupakan zat kimia di otak yang mempengaruhi siklus tidur-bangun. Kadar adenosin akan meningkat selama Anda bangun dan menurun saat tidur.

Biasanya, molekul adenosin berikatan dengan reseptor khusus di otak, yang tugasnya adalahh memperlambat aktivitas otak dalam persiapan untuk tidur. Namun, kafein mencegah hal ini terjadi dengan mengikat reseptor adenosine.

Karena tubuh cepat menyerap kafein, efeknya dapat dirasakan dalam beberapa menit. Faktanya, tubuh menyerap 99 persen kafein dalam 45 menit setelah dikonsumsi. Setelah tubuh sepenuhnya memetabolisme kafein, efeknya akan hilang.

Lamanya waktu kafein dalam tubuh bervariasi dari orang ke orang. Meskipun menghambat reseptor adenosin, ia tidak mempengaruhi produksi molekul adenosin baru.

Ketika kafein habis, molekul adenosin dapat berikatan dengan reseptornya, yang dapat menyebabkan kantuk.

Tubuh membangun toleransi pada kafein

Jika Anda secara teratur mengonsumsi kopi dan minuman berkafein lain, tubuh dapat mengembangkan toleransi terhadapnya. Karena kafein memblokir reseptor adenosin, tubuh memproduksi lebih banyak reseptor adenosin untuk mengatasi efek dari konsumsi kafein

Dalam satu studi kecil yang dilakukan, para peneliti meneliti efek pada konsumsi kafein berkelanjutan pada kinerja bersepeda 11 orang dewasa yang aktif secara fisik.

Pada awal penelitian, setelah meminum kafein, para peserta memiliki detak jantung yang lebih tinggi dan memberikan kekuatan bersepeda yang lebih besar. Namun, setelah 15 hari, efek kafein mulai berkurang.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau