KOMPAS.com - Setiap tanggal 22 September, dunia memperingati hari badak. Ini merupakan salah satu upaya untuk lebih mengenal badak, satwa yang paling terancam punah.
Badak merupakan satu dari beberapa hewan paling ikonik yang dimiliki Bumi karena bentuk tubuhnya, tak lain hewan bertubuh besar ini memiliki tanduk khas.
Sayangnya, ketenaran badak justru membuat perburuan badak gencar dilakukan di seluruh dunia. Hal ini membuat populasi badak berkurang drastis.
Selain perburuan, rusaknya habitat badak juga membuat spesies dengan nama ilmiah Rhinocerotidae makin terancam punah.
Badak membutuhkan perlindungan manusia agar terhindar dari kepunahan. Berikut adalah 5 fakta menarik badak yang perlu Anda tahu, dilansir dari Mother Nature Network.
Baca juga: Dokter Jantung Anak di Indonesia Lebih Langka dari Badak Sumatera
1. Mendiami Bumi selama 50 juta tahun
Badak telah tinggal di Bumi selama kurang lebih 50 juta tahun.
Saat itu, spesies badak tersebar di seluruh penjuru dunia. Mulai dari Afrika dan Asia, juga Eropa, hingga Amerika Utara.
Perkembangan dunia menyisakan lima spesies badak saat ini, yakni badak putih dan hitam dari Afrika, badak bercula satu di anak benua India, serta badak Jawa dan Sumatera yang endemik di Indonesia.
Di masa lalu, pohon keluarga badak jauh lebih beragam. Salah satu yang paling terkenal adalah spesies unicorn raksasa yang panjang tubuhnya mencapai 6 meter dengan tandung berukuran 2 meter di kepala.
2. Populasi badak turun drastis dalam 100 tahun terakhir
Seabad lalu, ahli memperkirakan ada sekitar 500.000 badak mendiami daratan Asia dan Afrika.
Namun sejak awal abad ke-20, jumlah badak turun drastis. Tercatat hanya ada 70.000 badak pada 1970 dan hari ini tinggal menyisakan 29.000 di alam liar.
3. Cula badak diincar karena harganya selangit
Harga cula badak sangat tinggi, sampai organisasi Save the Rhino melarang media di seluruh dunia untuk mempublikasikannya.