Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2019, 20:07 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Karhutla terjadi dan kabut asap melanda beberapa daerah di Indonesia. Warganet juga semakin dihebohkan dengan foto yng beredar mengenai orangutan berusaha diselamatkan.

Apakah kondisi satwa tersebut seperti itu adanya?

Menjawab hal tersebut, Directur Policy dan Advocacy WWF-Indonesia, Aditya Bayunanda, menyatakan bahwa belum ada kepastian yang jelas tentang foto orangutan yang beredar di internet yang katanya berada di Kalimantan tersebut.

Namun, hal yang dapat dipastikan oleh yang akrab disapa Dito ini bahwa keadaan karhutla yang terjadi di Kalimantan saat ini memang bisa mengancam keadaan satwa endemik, termasuk orangutan.

Baca juga: Karhutla Ancam Eksistensi Satwa di Hutan Sumatera

Kebakaran hutan yang terjadi di Kalimantan dan Sumatera tidak hanya melanda kawasan di luar area hutan lindung. 

"Saya pribadi jujur belum tahu detail tentang rincian satwa misal orangutan yang beredar di internet itu ya. Tapi saya akui Sumatera dan Kalimantan sama-sama terancam, termasuk satwanya," kata Dito di Jakarta, Selasa (17/9/2019).

Karena semua kawasan sedang dalam ancaman serta konsentrasi titik api cukup banyak dan merata, selain manusia, satwa juga terkena imbas dari karhutla.

Data menyeluruh mengenai satwa yang terancam karena karhutla ini, kata Dito, belum dimiliki karena kesulitan observasi di lapangan.

Namun, yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana mempertahankan habitat satwa Indonesia yang semakin sedikit saat ini. Hal ini terkait tingkah oknum yang memanfaatkan kondisi untuk memperkaya diri.

"Yang sedang kami upayakan dan perjuangkan yaitu habitat penting alam untuk satwa ini tetap ada, hilangnya hutan, hilang juga mereka (satwa), bisa jadi hilang juga kita (manusia)," tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com