Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanker Paru yang Merenggut Nyawa Chrisye, dari Gejala hingga Pengobatan

Kompas.com - 16/09/2019, 13:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

- Sesak napas
- Batuk darah
- Nyeri yang diakibatkan oleh kanker paru tingkat lanjut
- Cairan di dada (efusi pleura)
- Kanker yang menyebar ke bagian lain tubuh (metastasis).

Faktor Risiko

Kanker paru bisa terjadi pada siapapun. Namun ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko kanker paru:

- Pernah merokok atau sedang merokok
- Perokok pasif
- Memiliki anggota keluarga dengan kanker paru
- Melakukan terapi radio untuk kondisi lain yang dapat mempengaruhi daerah dada
- Kontak dengan racun seperti asbes, kromium, nikel, arsenic, jelaga, atau tar di tempat kerja
- Terkena paparan radon di rumah atau tempat kerja
- Hidup di lingkungan yang tercemar
- Memiliki sistem kekebalan tubuh dari genetik yang lemah atau akibat Human Immunodeficiency Virus (HIV)
- Menggunakan suplemen beta karoten dan menjadi perokok berat

Obat dan Pengobatan

Kanker paru dapat diobati dengan beberapa cara. Orang-orang dengan kanker paru non-sel kecil dapat diobati dengan pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, atau kombinasi dari beberapa perawatan tersebut.

Orang-orang dengan kanker paru sel kecil biasanya diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi.

Mengubah Gaya Hidup

Sebelum terlambat, Anda bisa mengubah gaya hidup untuk mengantisipasi munculnya kanker paru.

- Berhenti merokok. Termasuk bila Anda merupakan perokok pasif. Anda harus berbicara dengan orang yang merokok dan memberi tahu mereka untuk berhenti demi Anda dan mereka juga.
- Mengelola nyeri. Anda mungkin akan diberi obat untuk menghilangkan rasa sakit. Anda bisa menggunakan beberapa teknik untuk mengelola nyeri seperti relaksasi, biofeedback, terapi fisik, kompres hangat atau dingin, serta olahraga dan pijat.
- Gaya hidup sehat. Olahraga dan diet yang sehat akan selalu menjadi landasan untuk tubuh yang sehat. Cobalah untuk berolahraga sebanyak yang Anda bisa, tetapi jangan berlebihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com