JAKARTA, KOMPAS.com – Tepat hari ini almarhum Chrisye berulang tahun ke-70. Wajahnya menghiasi Google Doodle, dan digambarkan sedang memegang gitar.
Chrisye meninggal pada 30 Maret 2007 akibat TBC tulang dan kanker paru. Penyakit kanker paru muncul akibat rutinitas merokok yang dilakukan Chrisye semenjak duduk di bangku SMA.
Spesialis kanker paru, dr Elisna Syahruddin, PhD, SpP-K.Onk, mengatakan bahwa rokok memiliki hubungan erat dengan munculnya kanker paru.
“Jika merokok, risiko (mengalami kanker paru) akan naik. Ini bukan hanya berlaku untuk perokok aktif, tapi juga perokok pasif,” tutur dr Elisna kepada Kompas.com, Senin (16/9/2019).
Rata-rata, lanjut ia, kanker paru muncul ketika seseorang merokok sekitar 10-20 tahun.
“Cara menghitungnya adalah berdasarkan Indeks Brinkman. Jumlah rokok per hari, dikali tahun merokok. Jika hasilnya di atas 600, risiko untuk mengidap kanker paru sangat besar. Bisa jadi terjangkit dalam waktu kurang dari 10 tahun,” papar dr Elisna.
Baca juga: Mengenang Chrisye, Rokok, dan Kanker Paru yang Menghantuinya
Situs Hellosehat menyebutkan bahwa kanker paru adalah kondisi ketika sel-sel jaringan di paru-paru tumbuh dengan luar biasa cepat, menyebabkan terbentuknya tumor.
Penyakit ini menyebabkan ketidakmampuan tubuh dalam hal fungsi paru-paru, menyebabkan kualitas hidup yang buruk.
World Health Organization (WHO) menyebutkan, kanker paru-paru adalah penyebab paling umum kematian akibat kanker. Kanker jenis ini menyebabkan 1,59 juta kematian pada tahun 2012, dan diperkirakan meningkat selama dekade berikutnya.
Baca juga: Mengenal Risiko Kanker Paru-paru pada Perokok Pasif dan Pengobatannya
Ada beberapa jenis kanker paru-paru, namun jenis yang paling umum dinamai berdasarkan ukuran sel dalam tumor kanker.
1. Kanker paru sel kecil: kondisi ini berarti bahwa sel-sel kanker terlihat kecil di bawah mikroskop. Kondisi in sangat jarang terjadi. Jenis kanker paru ini dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat.
2. Kanker paru non-sel kecil: kondisi ini berarti sel kanker lebih besar. Sekitar 7 dari 8 orang memiliki jenis kanker ini. Kondisi ini tidak berkembang secepat kanker paru sel kecil, sehingga pengobatannya berbeda.
Sebagian besar gejala kanker paru terjadi di paru-paru. Namun ada gejala yang muncul dari bagian tubuh lainnya.
- Ketidaknyamanan atau nyeri pada dada
- Batuk yang tidak hilang atau semakin buruk dari waktu ke waktu
- Masalah pernapasan
- Mengi
- Darah dalam dahak (lendir batuk dari paru-paru)
- Suara serak
- Masalah dalam menelan
- Kehilangan selera makan
- Kehilangan berat badan tanpa alasan yang diketahui
- Merasa sangat lelah
- Peradangan atau sumbatan di paru-paru
- Pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening dalam dada di daerah paru-paru.
Kanker paru-paru adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan komplikasi fatal. Kanker paru-paru bisa menyebabkan komplikasi seperti:
- Sesak napas
- Batuk darah
- Nyeri yang diakibatkan oleh kanker paru tingkat lanjut
- Cairan di dada (efusi pleura)
- Kanker yang menyebar ke bagian lain tubuh (metastasis).
Kanker paru bisa terjadi pada siapapun. Namun ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko kanker paru:
- Pernah merokok atau sedang merokok
- Perokok pasif
- Memiliki anggota keluarga dengan kanker paru
- Melakukan terapi radio untuk kondisi lain yang dapat mempengaruhi daerah dada
- Kontak dengan racun seperti asbes, kromium, nikel, arsenic, jelaga, atau tar di tempat kerja
- Terkena paparan radon di rumah atau tempat kerja
- Hidup di lingkungan yang tercemar
- Memiliki sistem kekebalan tubuh dari genetik yang lemah atau akibat Human Immunodeficiency Virus (HIV)
- Menggunakan suplemen beta karoten dan menjadi perokok berat
Kanker paru dapat diobati dengan beberapa cara. Orang-orang dengan kanker paru non-sel kecil dapat diobati dengan pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, atau kombinasi dari beberapa perawatan tersebut.
Orang-orang dengan kanker paru sel kecil biasanya diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
Sebelum terlambat, Anda bisa mengubah gaya hidup untuk mengantisipasi munculnya kanker paru.
- Berhenti merokok. Termasuk bila Anda merupakan perokok pasif. Anda harus berbicara dengan orang yang merokok dan memberi tahu mereka untuk berhenti demi Anda dan mereka juga.
- Mengelola nyeri. Anda mungkin akan diberi obat untuk menghilangkan rasa sakit. Anda bisa menggunakan beberapa teknik untuk mengelola nyeri seperti relaksasi, biofeedback, terapi fisik, kompres hangat atau dingin, serta olahraga dan pijat.
- Gaya hidup sehat. Olahraga dan diet yang sehat akan selalu menjadi landasan untuk tubuh yang sehat. Cobalah untuk berolahraga sebanyak yang Anda bisa, tetapi jangan berlebihan.