Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Perawatan dan Penanganan Kulit untuk Lansia agar Tetap Sehat

Kompas.com - 13/09/2019, 17:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perubahan kulit karena proses penuaan di usia senja bisa menimbulkan berbagai dampak.

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Rumah Sakit Pondok Indah, dr Susie Rendra SpKK mengatakan, beberapa dampak yang mungkin dialami adalah makin sensitif terhadap sinar matahari, lebih mudah mengalami infeksi, kulit makin lambat melakukan regenerasi sehingga saat ada luka butuh waktu lama untuk sembuh, hingga dinding pembuluh darah yang rapuh.

Untuk menghindari dampak buruk dari penuaan kulit tersebut, Susie mengatakan, ada beberapa hal yang masih bisa kita lakukan untuk memperlambat proses penuaan.

Beberapa penanganan yang bisa Anda lakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:

Baca juga: 5 Dampak Perubahan Kulit pada Lansia, Lebih Sensitif dan Gampang Memar

1. Hindari mandi dengan air terlalu panas

Kebiasaan orang pada usia senja atau lansia, karena merasa khawatir masuk angin dan kedinginan ketika mandi, maka memilih mandi dengan air panas.

Hal ini ternyata malah memperburuk kulit, membuat kulit kering, dan semakin kulit kering maka semakin tampak penuaan tersebut.

Jika tidak berani mandi dengan air dingin, Susie menyarankan untuk mandi dengan air bersuhu suam-suam kuku.

2. Gunakan sabun tanpa pewangi

Pewangi apapun pada dasarnya memiliki banyak kandungan kimia.

Pada kulit yang sedang mengalami proses penuaan, tingkat sensitivitas kulit akan bereaksi lebih cepat terhadap kandungan kimia tersebut.

"Kalau bisa cari sabun yang tidak wangi, meski ya biasanya orang milih sabun itu dari wanginya. Nah mulai sekarang agak dihindari (sabun wangi) apalagi untuk yang sudah tua," ujarnya.

3. Gunakan sabun dengan kadar pelembab tinggi

Jika mulai muncul tanda penuaan seperti kulit kering, dokter kulit akan menyarankan untuk menggunakan sabun yang memiliki pH rendah dan juga kadar pelembabnya yang tinggi.

Anda bisa menggunakan sabun yang berbahan dasar susu ataupun susu kambing, itu dapat membantu kelembaban kulit.

4. Hindari penggunaan sabun antiseptik

Jika kulit Anda masih dalam keadaan sehat atau normal, tidak jadi persoalan menggunakan sabun antiseptik. Meskipun tetap tidak bagus untuk digunakan secara rutin.

Namun, pada Anda yang sudah kering kulitnya, maka penggunaan sabun antiseptik ini akan membuat kulit Anda semakin kering lagi.

"Kalau misal memang aktivitas anda berlebihan dan kayak banyak kumannya misal, bolehlah sesekali. Tapi saya anjurkan jangan dibiasakan. Keringat kita itu sebenarnya ada antibakteri alami," tutur Susie di Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Baca juga: Cegah Penuaan, Hindari 8 Faktor Risiko yang Bikin Kulit Tidak Sehat

5. Gunakan pelembab secara rutin

Carilah pelembab kulit yang tidak wangi dan oleskan di kulit secara teratur.

Susie mengatakan, pelembab kulit seperti lotion baiknya segera digunakan setelah mandi. Anda juga perlu menggunakan pelembab secara menerus ketika merasa kulit Anda mulai mau mengering.

Diimbau untuk tidak hanya menggunakan lotion ketika merasakan sensasi gatal atau tanda-tanda kekeringan sudah semakin parah terlihat.

6. Gunakan tabir surya secara rutin

Kata Susie, sinar UV pada dasarnya tidak baik efeknya ke kulit. Oleh sebab itu, perlu sekali penggunaan tabir surya bagi Anda yang sering melakukan aktivitas di luar ruangan.

Tingkat SPF yang dibutuhkan juga bervariasi tergantung bagaimana aktivitas yang dilakukan tersebut. Pada kegiatan sehari-hari yang tidak secara totalitas di bawah matahari terus menerus, Anda bisa menggunakan tabir surya dengan kadar SPF 15-30.

Nah, jika aktivitas Anda sangat terpengaruh oleh sinar UV secara langsung dalam waktu lama, maka Anda membutuhkan kadar SPF yang lebih tinggi dari itu, serta bahkan bisa lihat yang memiliki tambahan PA++ lebih tinggi.

7. Kurangi makanan yang proaging

Contoh makanan proaging yang dimaksud seperti makanan berlemak termasuk gorengan dan lainnya yang mengandung minyak.

Serta, makanan yang memiliki kadar gula. Sebab kadar gula tinggi memiliki resiko penuaan lebih cepat dialami.

"Sesekali sih enggak apa-apa, jangan sering aja nih makanan jenis begini dikonsumsi. Makannya enak, efek jangka panjangnya itu nanti bikin Anda nyesel waktu sudah tua," tuturnya.

8. Perbanyak makanan anti-aging

Sayur dan buah-buahan merupakan contoh makanan anti aging yang nutrisinya diperlukan tubuh untuk peremajaan kulit.

Namun, konsumsi buah dan sayur saja tidak cukup. Susie menyarankan untuk mengonsumsi vitamin antioksidan agar dosis makanan anti-aging cukup untuk tubuh.

Susie mengatakan, faktor kapasitas perut yang sedikit kemudian suasana hati yang kadang mempengaruhi pola keinginan untuk makan, maka perlu adanya tambahan vitamin dan suplemen.

9. Segera berobat ke dokter bila self medication gagal

Jika Anda tidak bisa memaksakan diri untuk mencari cara dan melakukan perawatan bahkan pengobatan pada diri Anda sendiri, ataupun Anda sudah melakukan semuanya namun masih tak kunjung membuat kulit tampak sehat, artinya perlu konsultasi dengan ahli.

"Berkonsultasilah dengan dokter ahli agar bisa dibantu melakukan penanganan yang sesuai dengan kebutuhan Anda tersebut," ungkap Susie.

Baca juga: Kulit Lansia Rentan Alami Kelainan, Apa Saja?

Diagnosis dan penanganan

Diagnosis masalah kulit dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi permukaan kulit Anda sendiri. Jika tidak menemukan tanda-tanda penuaan secara tampak namun merasakan sensasi yang lain, itu juga perlu diwaspadai.

Namun bila hal ini sulit dilakukan, diagnosis biasanya dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium, dermoskopi atau biopsi, tergantung seberapa parah tanda-tanda penuaan yang Anda alami.

Penanganan masalah kulit biasanya membaik dengan terapi topikal seperti pemakaian krim, pelembab, ataupun tabir surya.

"Tapi kalau udah sekitar dua atau tiga minggu tidak ada perubahan, nah perlu dicari tahu itu, barangkali ada faktor x lainnya, yang mungkin itulah masalah utamanya proses penuaan terjadi dengan cepat dan tampak jelas, misal bisa jadi karena gula (diabetes) atau yang lain begitu, enggak bisa memang kalau cuma pakai krim aja," tukas Susie.

Prosedur lainnya yang akan dilakukan tim medis ialah, dengan laser, elektrokauter, dan juga eksisi (pembedahan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau