Beberapa jenis burung yang tinggal di hutan, menurut Ady, juga berpotensi menjadi burung urban, meski membutuhkan proses yang lama dalam kemampuan beradaptasi.
Contohnya, dikatakan Ady, seperti burung kacamata cipoh kacat. Ini merupakan jenis burung kecil dari keluarga Aegithinidae, genus Aegithina yang dapat dijumpai di Indian dan Asia Tenggara.
Habitat alami burung ini pada umumnya di area dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian sampai 1000 meter di atas permukaan laut, di Pulau Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan.
Namun, burung ini juga banyak ditemui di hutan sekunder, hutan terbuka, hutan mangrove, serta ada di taman yang dekat di pemukiman masyarakat.
Ciri-ciri burung ini adalah, berukuran sekitar 14 sentimeter saat dewasa, memiliki bulu berwarna kuning kehijau-hijauan dengan variasi warna hitam dan putih di bagian sayap. Paruh burung ini berwarna hitam dan abu-abu, serta bagian kaki berwarna abu-abu gelap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.