Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2019, 12:02 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kemarin, Selasa (9/9/2019), tiga asteroid melintasi bumi dengan jarak terdekat sepanjang sejarah. Bulan ini, tercatat akan ada 36 asteroid yang melintasi Bumi.

"Jika kita batasi kepada populasi asteroid-dekat Bumi yang berpotensi bahaya (yaitu asteroid-dekat Bumi yang melintas dalam jarak kurang dari 7,48 juta kilometer terhadap Bumi kita), maka sepanjang September 2019 ini akan ada 36 asteroid-dekat Bumi berpotensi bahaya yang lewat," tutur astronom amatir Marufin Sudibyo kepada Kompas.com, Selasa (10/9/2019).

Kemarin, tiga asteroid yang melintas adalah 2019 QZ3, 2019 RG2, dan 2019 QY4. Jarak lintasan asteroid yang terdekat dari Bumi adalah 1,4 juta kilometer, atau sama dengan orbit bulan.

Baca juga: 3 Asteroid Melintasi Bumi Hari Ini, Terdekat Sepanjang Sejarah

Lewat situsnya, Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) dari NASA mencatat beberapa asteroid lainnya yang melintasi Bumi pada bulan ini. Antara lain 2019 RH, 2000 QW7, 2019 RJ1, 2010 RM82, 2013 CV83, 2010 CO1, 2019 RT, dan 2019 JF1.

Masing-masing asteroid memiliki diameter berbeda, mulai dari 7 meter hingga 650 meter. Asteroid terbesar bulan ini adalah 2000 QW7 dengan diameter 290-650 meter, yang akan melintasi bumi pada 14 September mendatang.

“Asteroid adalah obyek tata surya. Sebagian ada yang orbitnya melintasi Bumi. Periode asteroid yang sudah dikenali bisa ditentukan, tapi tidak beraturan,” tutur Kepala LAPAN Prof Dr Thomas Djamaluddin, kepada Kompas.com, Selasa (10/9/2019).

Asteroid disebut juga planet minor atau planetoid. Asteroid berukuran lebih kecil dibanding planet, tapi lebih besar dibanding meteorid. Asteroid terkecil ukurannya satu meter dan asteroid terbesar, Ceres, diameternya 950 kilometer atau hampir seperempat Bumi.

Sementara itu, bulan depan yakni Oktober, bumi hanya dilintasi tujuh asteroid.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Perbedaan Asteroid, Komet, dan Meteor

Marufin mengatakan, pada dasarnya seluruh dari 36 asteroid yang akan melintas dekat bumi itu tidak bisa dilihat baik dengan mata telanjang maupun dengan instrumen astronomi seperti teleskop sederhana.

"Asteroid-asteroid itu cukup kecil, sehingga sangat redup dan masih lebih redup dibanding Pluto. Maka hanya fasilitas observatorium sekualitas Bosscha saja yang masih bisa menyaksikannya," tuturnya.

November tahun lalu, beberapa Perdana Menteri di negara-negara Eropa meluncurkan project bernama HERA. Misi yang pertama kali dilakukan ini mencoba untuk menerbangkan dua buah drone, dinamakan CubeSats, ke dalam orbit asteroid. Dengan harapan, asteroid tersebut bisa dibelokkan.

“Asteroid ini, bersama dengan ribuan asteroid lainnya, memiliki potensi risiko untuk planet kita. Bayangkan sebuah gunung atau batu seukuran piramida di luar sana,” tutur ahli astronomi NASA, Neil deGrasse Tyson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau