Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Tubuh Manusia: Benarkah Perut Keroncongan gara-gara Cacing?

Kompas.com - 30/08/2019, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Saat perut keroncongan, banyak orang mengatakan bahwa itu bunyi cacing kelaparan yang meminta makan.

Namun, benarkah mitos ini? Apa sebenarnya yang membuat perut keroncongan?

Perut bunyi itu normal

Sebenarnya, perut yang berbunyi adalah hal normal yang terjadi pada setiap orang, walaupun di beberapa kasus tertentu perut berbunyi adalah gejala dan tanda dari sebuah penyakit.

Hal yang perlu dipahami adalah perut tak hanya berisik saat lapar, tapi bisa juga setelah makan.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Perilaku dan Otak Kita Dikendalikan Pencernaan

Dalam bahasa medis, suara yang ditimbulkan oleh perut disebut dengan borborgimi atau yang biasa dikenal oleh orang awam sebagai bunyi "krucuk-krucuk" dari perut keroncongan.

Borbogimi adalah bahasa yunani yang berarti gemuruh. Kata ini diambil karena perut kita mengeluarkan suara gemuruh saat kosong.

Sebenarnya masih belum diketahui pasti apa yang membuat perut mengeluarkan bunyi ketika mendekati waktu makan ataupun saat mencium bau lezat dari makanan.

Apa penyebab perut berbunyi?

Walaupun begitu, sebenarnya perut selalu menghasilkan suara karena terdapat gerakan yang dilakukan oleh organ di dalam perut.

Ini bisa saja terjadi saat ada atau pun tidak adanya makanan di dalam perut.

Suara yang dihasilkan perut adalah hasil dari gerakan organ-organ pencernaan di perut, seperti lambung, usus halus, dan usus besar.

Gerakan ini disebut dengan gerakan peristaltik, yaitu gerakan yang tidak disadari, dan langsung diatur oleh otak.

Pada dasarnya, saluran pencernaan (dari mulut hingga anus) adalah saluran yang hampa udara dan memiliki dinding yang terdiri dari otot-otot polos.

Ketika dinding tersebut aktif atau bekerja, maka muncul gerakan peristaltik tersebut. Gerakan meremas-remas ini bertujuan untuk mendorong makanan, cairan, serta gas untuk masuk ke dalam.

Hampir sama dengan bagaimana jantung bisa memompa darah, gerakan saluran cerna yang tidak disadari ini juga disebabkan oleh adanya potensial listrik (BER) yang dilakukan oleh sel agar menimbulkan kontraksi.

Ritme yang dihasilkan sekitar 3 kali per menit pada lambung dan 12 kali per menit terjadi pada usus halus.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau