Jura berkata bahwa banyak keluarga yang khawatir kondisi autisme anaknya akan menjadi semakin parah jika mengetahui bahwa dirinya berbeda dari anak-anak lain.
Padahal, memberikan pemahaman dan penjelasan mengenai apa itu autisme kepada anak tersebut justru akan membuatnya lebih bisa menerima dan tenang menjalani apa yang terjadi.
2. Diagnosis yang tepat
Selain memberikan pemahaman dan penjelasan mengenai autisme tersebut, dapatkanlah hasil diagnosis yang tepat dari ahli dan sampaikan kepada anak.
Pasalnya, anak dengan autisme memiliki keunikannya masing-masing. Penanganannya pun harus disesuaikan dengan kondisinya.
3. Konseling berkelanjutan
Konseling berkelanjutan dengan pakar akan membantu anak anak mencari pemecahan atau solusi dari masalah yang sedang ia hadapi.
Konseling juga akan membantu anak dengan autisme untuk mengembangkan apa yang ia sukai dan menjadi lebih mandiri.
4. Latih bicara
Dikarenakan oleh gangguan perkembangan saraf dan beberapa faktor lainnya, kemampuan berbicara anak dengan autisme biasanya juga terganggu. Bentuknya bisa keterlambatan berbicara maupun berbicara dengan sikap yang tidak pada tempatnya.
Peran orangtua ialah membantu terapis melatih kemampuan berbicara anak dengan autisme agar dapat bersosialisai di lingkungan luar rumah.
5. Sabar
Melatih, mendidik, serta membimbing anak dengan autisme memang tidak mudah. Butuh kesabaran ekstra untuk mengajarkan hal-hal dasar, termasuk latihan berbicara, bagi anak dengan autisme.
Sebagai contoh, jangan mengajari anak untuk berbicara dengan berteriak, meskipun Anda merasa kesal. Sikap Anda akan menambah stres dan bisa ditiru oleh anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.