KOMPAS.com - Cegukan sebenarnya normal dan bisa terjadi pada siapa saja, dari bayi hingga lansia.
Kondisi ini terjadi karena adanya gangguan pada jalur saraf dari otot ke otot interkostal di antara tulang rusuk dan diafragma.
Pada kebanyakan kasus, cegukan terjadi ketika Anda makan terlalu cepat, makan sambil bicara, atau minum terlalu banyak. Biasanya cegukan seperti ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa menit.
Jika tidak juga membaik, kemungkinan cegukan yang Anda alami merupakan tanda adanya masalah kesehatan.
Meski bisa menjadi suatu tanda masalah kesehatan, apakah cegukan benar-benar dapat menyebabkan kematian?
Baca juga: Kenapa Makan Makanan Pedas Bikin Cegukan?
Sebenarnya, cegukan tidak menjadi penyebab langsung kematian seseorang. Namun, ada masalah kesehatan lain yang mendasarinya.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, cegukan yang terjadi lebih dari 48 jam, dapat disebabkan oleh berbagai kondisi berikut:
1. Kerusakan saraf atau iritasi
Cegukan terus-menerus biasanya terjadi karena kerusakan atau iritasi saraf vagus atau frenikus di sekitar diafragma.
Kerusakan dan iritasi dapat disebabkan oleh tumor di sekitar leher atau otak, infeksi pada otak, refluks asam lambung, radang tenggorokan, gangguan sistem saraf.
Kondisi-kondisi itulah yang mungkin menyebabkan kematian seseorang, bukan cegukan itu sendiri.
2. Gangguan metabolisme dan obat-obatan
Selain iritasi atau kerusakan otot, cegukan juga bisa disebabkan oleh gangguan metabolisme, seperti penyakit ginjal, ketidakseimbangan elektrolit, atau diabetes.
Bisa juga muncul akibat konsumsi alkohol berlebihan, anestesi, steroid, atau obat penenang.
Setelah melihat berbagai masalah kesehatan yang mendasarinya, Anda tentu kini paham bahwa bukan cegukan tidak menyebabkan kematian pada seseorang.