Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Katanya Cegukan Bisa Sebabkan Kematian?

Kompas.com - 26/08/2019, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Cegukan sebenarnya normal dan bisa terjadi pada siapa saja, dari bayi hingga lansia.

Kondisi ini terjadi karena adanya gangguan pada jalur saraf dari otot ke otot interkostal di antara tulang rusuk dan diafragma.

Pada kebanyakan kasus, cegukan terjadi ketika Anda makan terlalu cepat, makan sambil bicara, atau minum terlalu banyak. Biasanya cegukan seperti ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa menit.

Jika tidak juga membaik, kemungkinan cegukan yang Anda alami merupakan tanda adanya masalah kesehatan.

Meski bisa menjadi suatu tanda masalah kesehatan, apakah cegukan benar-benar dapat menyebabkan kematian?

Baca juga: Kenapa Makan Makanan Pedas Bikin Cegukan?

Sebenarnya, cegukan tidak menjadi penyebab langsung kematian seseorang. Namun, ada masalah kesehatan lain yang mendasarinya.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, cegukan yang terjadi lebih dari 48 jam, dapat disebabkan oleh berbagai kondisi berikut:

1. Kerusakan saraf atau iritasi

Cegukan terus-menerus biasanya terjadi karena kerusakan atau iritasi saraf vagus atau frenikus di sekitar diafragma.

Kerusakan dan iritasi dapat disebabkan oleh tumor di sekitar leher atau otak, infeksi pada otak, refluks asam lambung, radang tenggorokan, gangguan sistem saraf.

Kondisi-kondisi itulah yang mungkin menyebabkan kematian seseorang, bukan cegukan itu sendiri.

2. Gangguan metabolisme dan obat-obatan

Selain iritasi atau kerusakan otot, cegukan juga bisa disebabkan oleh gangguan metabolisme, seperti penyakit ginjal, ketidakseimbangan elektrolit, atau diabetes.

Bisa juga muncul akibat konsumsi alkohol berlebihan, anestesi, steroid, atau obat penenang.

Setelah melihat berbagai masalah kesehatan yang mendasarinya, Anda tentu kini paham bahwa bukan cegukan tidak menyebabkan kematian pada seseorang.

Bila Anda sering mengalami cegukan, coba perbaiki kebiasaan dan pola makan. Misalnya, menghindari minuman bersoda, makan buru-buru dan kebanyakan, atau tidak makan sambil berbicara.

Kapan harus ke dokter?

Cegukan memang tidak menyebabkan kematian dan tak ada yang perlu dikhawatirkan dari kondisi ini. Akan tetapi, Anda harus waspada apabila cegukan yang Anda alami tidak hilang-hilang.

Normalnya, cegukan akan hilang setelah beberapa menit dengan sendirinya. Cara mengatasi cegukan pun beragam.

Paling mudah, Anda bisa menarik napas dan menahannya selama 10 detik, lalu embuskan. Ulangi cara ini hingga 3 atau 4 kali.

Cegukan juga bisa dihilangkan dengan mengubah postur tubuh, yakni memeluk lutut.

Cobalah berdiri dengan tegak kemudian membungkuk dengan lutut menempel di dada. Tahan tubuh Anda pada postur seperti ini selama 2 menit dengan tangan memeluk kaki.

Jika tidak juga membaik atau malah sering terjadi sampai mengganggu aktivitas, segeralah periksakan diri ke dokter. Apalagi jika cegukan yang Anda alami disertai perasaan sesak di dada, perut, maupun tenggorokan.

Baca juga: Jangan Remehkan Cegukan yang Tak Putus-putus, Bisa Pertanda Serius

Jadi, sudah jelas bukan bahwa cegukan tak menyebabkan kematian? Kini Anda bisa tenang dan lagi panik apabila tiba-tiba mengalami cegukan.

Cobalah untuk mempraktikkan beberapa tips mengatasi cegukan yang telah disebutkan sebelumnya. Meski begitu, jangan ragu untuk tetap mengunjungi dokter apabila cegukan yang Anda alami tak kunjung hilang untuk menemukan penyebab pastinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com