Studi mencatat, ada lebih dari 4.000 orang tewas tersambar petir setiap tahunnya.
Seperti dijelaskan dalam artikel sebelumnya, petir mampu menyambar dan menewaskan banyak makhluk hidup sekaligus.
Untuk menghantarkan arus ke bumi, petir cenderung memilih tempat terbuka, obyek yang tinggi, dan tonjolan di permukaan bumi.
Obyek tinggi bisa berupa tiang ataupun pohon. Adapun tonjolan bisa berupa bukit atau gunung, manusia, hewan, dan bangunan yang berada di tempat terbuka.
Jadi, orang yang berada di tengah sawah, bermain bola di lapangan, ataupun berlayar di atas kapal di lautan bisa menjadi tonjolan yang siap disambar petir.
"Karena sifatnya yang tidak sabaran, saat ada tonjolan, petir akan menyambar semuanya tanpa pilih-pilih. Jadi memang tidak mengherankan petir bisa menyambar banyak obyek sekaligus," ungkap
peneliti petir dari Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika (STEI) di Institut Teknologi Bandung (ITB), Syarif Hidayat,
Baca juga: Hujan Disertai Petir Diperkirakan Landa Sejumlah Wilayah Jabodetabek
Oleh sebab itu, baik Syarif dan Agie mengimbau masyarakat untuk menghindari tempat terbuka dan jangan berada di jarak kurang dari 2 meter dari obyek tinggi bila langit sudah mulai mendung.
"Kalau cuaca berubah, sudah mulai gelap dan ada awan hitam, lebih baik menjauh dari daerah lapang yang terbuka. Kalau di lapangan terbuka ada satu pohon, jangan didekati karena (pohon) bisa menjadi magnetnya," jelas Agie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.