Berikutnya, terlalu sering mandi (lebih dari tiga kali sehari), ataupun mandi dengan menggunakan suhu air terlalu panas, serta menggunakan sabun dengan PH alkali lebih dari 5,5, begitu juga penggunaan bahan plastik, karet dan logam bukan mulia.
Nah, ini stres emosional dan daya tahan tubuh menurun juga bisa menjadi pemicu DA ternyata. "Jangan salah, orang yang stres atau daya tahannya turun itu tingkat terkena DA-nya tinggi sekali".
Dianjurkan oleh Ronny, penderita DA agar menghindari faktor pemicu timbulnya DA pada diri masing-masing.
"Hindarilah faktor pemicu kambuhnya DA pada kulit. Jangan disamakan semua faktor pemicu DA itu sama. Misal, DA saya bakal kambuh kalau kena serbuk kayu. Tapi anak saya kambuh kalau terhirup gypsum. Kan beda," ujar dia.
Berusahalah untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh dengan memberikan imunomodulator oral, asupan gizi, pemberian suplemen oral, serta perbaikan kondisi status mental penderita.
Pemberian terapi Oral dan Topikal dapat diberikan, tetapi usahakan dengan saran dokter.
"Kalau asal pake (obat terapi) risikonya besar. Soalnya penanganan DA itu beda kondisi, akan beda terapi dan takarannya, kalau enggak ya bakal tambah parah bukannya membaik,"imbuh Ronny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.