Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2019, 17:00 WIB

"Banyak efek yang bisa terjadi karena DA dan pakai obat tanpa pengawasan dokter atau beli sembarangan asal gatal dan kulit kering di kulitnya hilang. Padahal itu hilangnya sesaat tapi efek sampingnya jangka panjang," tegas Ronny.

3. Risiko penyakit penyerta pada DA

Bila pada penderita DA secara bersamaan memiliki penyakit penyerta (Co-morbilitas) baik berupa penyakit kulit seperti vitiligo, psosiaris atau penyakit autoimun lain, maka dalam hal ini dapat memperberat kondisi penyakit DA pasien atau penyerta yang ada.

Faktor pencetus DA

Selain faktor keturunan, banyak hal lain yang bisa memicu timbulnya DA pada tubuh, seperti udara atau cuaca panas, debu, keringat, bulu atau serbuk, terkena deterjen, memakai pakaian dari bahan polyester dan wool, makan makanan tertentu juga bisa.

Baca juga: Dermatitis Atopik Memang Tidak Bisa Disembuhkan, tetapi Masih Bisa Dikontrol

Berikutnya, terlalu sering mandi (lebih dari tiga kali sehari), ataupun mandi dengan menggunakan suhu air terlalu panas, serta menggunakan sabun dengan PH alkali lebih dari 5,5, begitu juga penggunaan bahan plastik, karet dan logam bukan mulia.

Nah, ini stres emosional dan daya tahan tubuh menurun juga bisa menjadi pemicu DA ternyata. "Jangan salah, orang yang stres atau daya tahannya turun itu tingkat terkena DA-nya tinggi sekali".

Perawatan penderita DA

Dianjurkan oleh Ronny, penderita DA agar menghindari faktor pemicu timbulnya DA pada diri masing-masing.

"Hindarilah faktor pemicu kambuhnya DA pada kulit. Jangan disamakan semua faktor pemicu DA itu sama. Misal, DA saya bakal kambuh kalau kena serbuk kayu. Tapi anak saya kambuh kalau terhirup gypsum. Kan beda," ujar dia.

Berusahalah untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh dengan memberikan imunomodulator oral, asupan gizi, pemberian suplemen oral, serta perbaikan kondisi status mental penderita.

Pemberian terapi Oral dan Topikal dapat diberikan, tetapi usahakan dengan saran dokter.

"Kalau asal pake (obat terapi) risikonya besar. Soalnya penanganan DA itu beda kondisi, akan beda terapi dan takarannya, kalau enggak ya bakal tambah parah bukannya membaik,"imbuh Ronny.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Kita
Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Oh Begitu
4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

Oh Begitu
Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Oh Begitu
8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

Oh Begitu
Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Oh Begitu
Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Oh Begitu
Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Fenomena
Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Oh Begitu
Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Oh Begitu
Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Oh Begitu
Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Oh Begitu
7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Oh Begitu
Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Kita
10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com