"Banyak efek yang bisa terjadi karena DA dan pakai obat tanpa pengawasan dokter atau beli sembarangan asal gatal dan kulit kering di kulitnya hilang. Padahal itu hilangnya sesaat tapi efek sampingnya jangka panjang," tegas Ronny.
3. Risiko penyakit penyerta pada DA
Bila pada penderita DA secara bersamaan memiliki penyakit penyerta (Co-morbilitas) baik berupa penyakit kulit seperti vitiligo, psosiaris atau penyakit autoimun lain, maka dalam hal ini dapat memperberat kondisi penyakit DA pasien atau penyerta yang ada.
Selain faktor keturunan, banyak hal lain yang bisa memicu timbulnya DA pada tubuh, seperti udara atau cuaca panas, debu, keringat, bulu atau serbuk, terkena deterjen, memakai pakaian dari bahan polyester dan wool, makan makanan tertentu juga bisa.
Baca juga: Dermatitis Atopik Memang Tidak Bisa Disembuhkan, tetapi Masih Bisa Dikontrol
Berikutnya, terlalu sering mandi (lebih dari tiga kali sehari), ataupun mandi dengan menggunakan suhu air terlalu panas, serta menggunakan sabun dengan PH alkali lebih dari 5,5, begitu juga penggunaan bahan plastik, karet dan logam bukan mulia.
Nah, ini stres emosional dan daya tahan tubuh menurun juga bisa menjadi pemicu DA ternyata. "Jangan salah, orang yang stres atau daya tahannya turun itu tingkat terkena DA-nya tinggi sekali".
Dianjurkan oleh Ronny, penderita DA agar menghindari faktor pemicu timbulnya DA pada diri masing-masing.
"Hindarilah faktor pemicu kambuhnya DA pada kulit. Jangan disamakan semua faktor pemicu DA itu sama. Misal, DA saya bakal kambuh kalau kena serbuk kayu. Tapi anak saya kambuh kalau terhirup gypsum. Kan beda," ujar dia.
Berusahalah untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh dengan memberikan imunomodulator oral, asupan gizi, pemberian suplemen oral, serta perbaikan kondisi status mental penderita.
Pemberian terapi Oral dan Topikal dapat diberikan, tetapi usahakan dengan saran dokter.
"Kalau asal pake (obat terapi) risikonya besar. Soalnya penanganan DA itu beda kondisi, akan beda terapi dan takarannya, kalau enggak ya bakal tambah parah bukannya membaik,"imbuh Ronny.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.