Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada pria.
Namun, pada beberapa kasus, perempuan juga memiliki peluang mengalami kondisi ini.
Buta warna adalah penyakit keturunan yang biasanya diwariskan dari orang tua. Umumnya, penyakit ini diturunkan dari ibu ke anak laki-lakinya.
Hal ini disebabkan karena perempuan biasanya menjadi pembawa kelainan genetik tersebut.
Perempuan yang membawa kelainan genetik belum tentu akan mengidap penyakit buta warna.
Namun, ada kemungkinan ia akan melahirkan bayi dengan kondisi tersebut.
Lebih lanjut lagi, laki-laki yang menderita buta warna memiliki peluang kecil menurunkan penyakit tersebut ke anaknya.
Kecuali, ia memiliki pasangan perempuan yang menjadi pembawa kelainan genetik buta warna.
Namun, tidak menutup kemungkinan buta warna terjadi akibat beberapa penyakit tertentu (acquired).
Beberapa kondisi kesehatan yang berpotensi menyebabkan buta warna adalah diabetes, glaukoma, dan multiple sclerosis.
Penyakit buta warna diturunkan pada kromosom ke-23. Kromosom ini juga berperan dalam menentukan jenis kelamin.
Kromosom adalah struktur yang mengandung gen. Gen-gen tersebut bertugas untuk menginstruksikan pembentukan sel, jaringan, dan organ di dalam tubuh.
Kromosom ke-23 terdiri dari dua bagian. Kromosom perempuan memiliki dua kromosom X, sedangkan kromosom laki-laki terdiri dari kromosom X dan Y.
Kelainan gen yang menyebabkan buta warna hanya ditemukan pada kromosom X. Ini artinya, laki-laki yang menderita buta warna memiliki kelainan gen hanya pada kromosom X-nya.
Sedangkan seorang perempuan akan mengalami buta warna bila terdapat kelainan di kedua kromosom X-nya.