Bahkan pantauan citra satelit Himawari-8 mengidentifikasi adanya titik panas di wilayah Semenanjung Malaysia pada tanggal 1 Agustus 2019 dengan kondisi angin stasioner yang berpotensi mengakibatkan udara keruh di sekitar wilayah tersebut.
Untuk mengantisipasi kondisi tersebut telah disiapkan informasi peringatan dini berupa monitoring potensi cuaca dan prediksi cuaca berupa informasi Fire Danger Rating System (FDRS) hingga 7 hari ke depan untuk wilayah ASEAN.
Informasi sistem tersebut berupa peta prakiraan tingkat kemudahan terjadinya kebakaran berdasarkan unsur cuaca di wilayah Asia Tenggara.
"Dalam seminggu ke depan (10–16 Agustus 2019) wilayah Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Thailand, Malaysia, Vietnam, serta sebagian kecil Laos dan Myanmar diprediksi masuk kategori cuaca "Sangat Mudah" terjadi kebakaran," imbuh Prabowo.
Prabowo menerangkan, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia dan beberapa wilayah di ASEAN sedang mengalami musim kemarau (monsun Australia) dimana pola angin secara umum berasal dari arah Tenggara yang bersifat kering.
Selain itu, kondisi musim saat ini juga dipengaruhi oleh kondisi anomali suhu permukaan laut yang negatif di khususnya di perairan Indonesia selatan ekuator, El Nino dengan intensitas lemah yg berlangsung dari akhir 2018 yang saat ini bertendensi menuju kondisi netral, serta Indian Ocean Dipole Mode positif.
Kondisi-kondisi atmosfer dan laut yang demikian berdampak pada musim kemarau tahun ini terasa lebih kering dari kemarau tahun 2018, dan kondisi lahan khususnya gambut potensial menjadi mudah terbakar.
"Kondisi kering yang diikuti dengan munculnya hotspot dapat berkembang potensial menjadi kebakaran hutan dan lahan yang pada akhirnya dapat memunculkan asap dan menurunkan kualitas udara. Untuk itu diperlukan kewaspadaan dan langkah pencegahan serta antisipasi untuk meminimalisir dampak," imbuhnya.
Baca juga: BNPB Sebut 6 Provinsi Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan
BMKG terus berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), BNPB, Pemerintah Daerah (BPBD), serta instansi terkait. Kepada masyarakat luas dihimbau untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap munculnya kekeringan lahan, potensi kebakaran lahan dan hutan, potensi munculnya polusi udara dan asap, dan potensi kekurangan air bersih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.