Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Menggoyangkan Kendaraan Saat Isi Bensin Bisa Picu Kebakaran

Kompas.com - 31/07/2019, 18:02 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Ada satu kebiasaan yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia saat melakukan isi ulang bahan bakar di SPBU, yakni menggoyang-goyangkan kendaraan, baik mobil ataupun motor.

Menggoyangkan badan kendaraan, diharapkan dapat memperbanyak muatan bahan bakar dalam ruang penyimpanan.

Alih-alih bisa menampung lebih banyak bahan bakar, kebiasaan tersebut memiliki risiko kebakaran yang sangat tinggi.

Untuk itu, Pertamina memberikan imbauan agar masyarakat tidak meneruskan kebiasaannya menggoyang-goyangkan kendaraannya saat mengisi bensin.

Baca juga: Mengapa Ponsel Tidak Boleh Digunakan di Pesawat dan Pom Bensin?

Media Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita menyebut kebiasaan menggoyang-goyangkan kendaraan saat mengisi bahan bakar tidak mendatangkan manfaat apapun.

“Intinya adalah kalau beli bahan bakar di Pom Bensin itu tidak perlu menggoyang-goyangkan mobilnya karena tidak ada fungsinya,” ujarnya saat dihubungi Rabu (31/7/2019) sore.

Hal itu karena bahan bakar merupakan benca cair yang sifatnya akan mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menyesuaikan dengan bentuk ruangan yang akan menampungnya.

Jadi, digoyang ataupun tidak, proses pengisian akan tetap berjalan dengan normal.

Picu Kebakaran

Selain tak mendatangkan manfaat apapun, kebiasaan menggoyangkan kendaraan saat mengisi bensin justru bisa memicu kebakaran.

Untuk diketahui, syarat terjadinya kebakaran ada tiga, yaitu bahan bakar, oksigen, dan titik bakar atau panas.

“Ketika beli bensin di pom bensin, sebenarnya ketiga unsur itu ada di sekitar kita, bahan bakar udah jelas namanya juga di pom bensin, ada oksigen karena kan di luar ya, jadi dua unsur utamanya ada. Nah, unsur ketiganya adalah panas, percikan atau api atau pemantik, itu yang menjadi bahaya,” jelas Arya.

Menggoyang-goyangkan kendaraan saat pengisian bahan bakar dapat membuat cairan memuncrat ke sekitar tangki kendaraan yang mungkin saja bisa menyimpan energi panas atau dapat memantik api.

“Apa sih yang paling logis, biasanya itu di busi. Yang dikhawatirkan pas menggoyang-goyangkan motornya bensin tumpah ke bawah terus businya ngeluarin api,” kata Arya.

Pertamina pun mengeluarkan imbauan untuk menyadarkan para pengguna tentang arti keselamatan di SPBU, karena kebiasaan ini tidak mendatangkan manfaat apapun justru risiko bahaya.

Baca juga: Menkes Ingatkan Pemudik Tidak Merokok dalam Kendaraan

“Ini imbauan keselamatan di SPBU yang memang diberikan kepada pelanggan supaya tidak terjadi hal bahaya atau hal yang tidak diinginkan,” ucap Arya.

Terakhir, Arya pun membagikan tips jika terjadi kebakaran. Mengingat penyebab terjadinya kebakaran adalah segitiga api (bahan bakar, oksigen, dan titik bakar), maka putuskan salah satu di antaranya.

“Akan terjadi kebakaran ketika ketiga hal itu nyambung, kalau mau dimatiin putusin salah satu segitiganya. Makannya orang sering pakai karung basah atau pasir untuk memutus dan menghilangkan oksigen,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau