KOMPAS.com - Obat pembersih kewanitaan atau yang biasa disebut dengan feminine hygiene liquid memang dijual bebas di pasaran. Namun, Anda harus berhati-hati mengingat produk tersebut cukup riskan untuk vagina Anda.
Menurut Mayo Clinic: Family Health Book terbitan Intisari, produk-produk pembersih vagina dapat menimbulkan masalah. Selain menimbulkan iritasi, obat pembersih vagina juga dapat mengganggu keasaman normal pada vagina.
Normalnya, vagina membersihkan diri-sendiri. Dinding vagina menghasilkan cairan sendiri yang membawa sel mati dan organisme ketika mengalir ke bawah dan keluar.
Cairan sehat ini biasanya berwarna bening atau putih susu yang bisa berubah menjadi kuning apabila mengering. Jumlah cairan ini akan meningkat pada masa ovulasi (pembuahan) dan saat ada rangsangan seksual.
Baca juga: Benarkah Rebusan Daun Sirih Bisa Hilangkan Bau Vagina yang Kadang Amis?
Membersihkan vagina cukup dengan menggunakan air dan sabun yang lembut. Kemudian, keringkan dengan handuk atau tisu agar tidak memicu pertumbuhan bakteri dan kuman yang dapat menyebabkan iritasi.
Selain itu, gunakan celana dalam berbahan katun agar sirkulasi udara tetap lancar.
Lalu yang paling penting, jika Anda baru saja buang air besar, lakukan cara mencebok yang benar, yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang. Dengan demikian, kecil kemungkinan vagina akan terkontaminasi bakteri yang berasal dari tinja (feses).
Jika vagina Anda menimbulkan bau dan terasa gatal, cobalah ikuti tips-tips di atas untuk mengoptimalkan kebersihan vagina.
Akan tetapi bila bau, gatal dan masalah lainnya terus berlanjut, sebaiknya kunjungi dokter terdekat untuk berkonsultasi. (Hana Nushratu)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.