KOMPAS.com - Saat lobster masih hidup, tubuhnya berwarna biru kehijauan agar bisa berbaur dengan warna laut dan menghindari ikan-ikan yang bakal memangsa mereka.
Namun, makanan kaya vitamin ini bakal berubah warna jadi merah ketika dimasak.
Apa yang sebenarnya memengaruhi transformasi warna lobster ini?
Pertanyaan ini sudah menjadi misteri bagi kaum cendekiawan cukup lama. Para ahli sudah mulai memahami perubahan pigmen warna pada lobster setidaknya sejak 1870-an, lebih dari seabad sebelum biokimia menjadi fokus ahli.
Baca juga: Serba Serbi Hewan: Ada Siput yang Bisa Berpendar Seperti Kunang-kunang
Setelah upaya percobaan cukup lama, ahli menemukan bahwa perubahan warna lobster berkaitan dengan dua molekul, yakni protein crustacyanin dan karotenoid (pigmen yang bertanggung jawab atas warna merah, kuning, dan oranye) yang disebut astaxanthin.
Lobster tidak bisa membuat astaxanthin secara alami, jadi mereka mendapatkan pigmen pemicu warna kemerahan dari makanan mereka.
"Ini mirip Flamingo yang makan udang dengan beta-karoten untuk membuat tubuhnya berwarna merah muda. Ketika lobster makan makanan yang mengandung astaxanthin, itu akan diserap ke dalam tubuh," ungkap Anita Kim, asisten ilmuwan dari New England Aquarium di Boston kepada Live Science, Minggu (4/8/2019).
Namun, proses yang dijelaskan Kim bukan hal sederhana.
Pasalnya, astaxanthin mengandung pigmen merah, tapi lobster hidup berwarna biru kehijauan.
Barulah pada 2002 para ahli menemukan bahwa protein crustacyanin dapat mengubah astaxanthin dan menahannya agar tidak mengeluarkan pigmen warna kemerahan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.