Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Hewan: Ikan Hidup di Air, tapi Kenapa Bau Amis?

Kompas.com - 19/07/2019, 18:33 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber APP


KOMPAS.com - Ikan segar yang baru ditangkap dari laut sebetulnya tidak berbau, paling tidak baunya masih segar dan mirip laut. Namun kalau sudah terpapar di bawah sinar matahari selama beberapa jam, aroma amis akan mulai keluar.

Bau khas pada ikan sebenarnya berkaitan dengan proses pembusukan alami dan beberapa fisiologis unik dari makhluk laut.

Air laut mengandung tiga persen garam, dan kadar optimal mineral terlarut di dalam sel hewan kurang dari satu persen.

Baca juga: Serba Serbi Hewan: Bisa Bersuara, Paus Beluga Tak Punya Pita Suara

Untuk menjaga keseimbangan cairan, makhluk laut harus mengisi sel mereka dengan asam amino dan amina untuk melawan rasa asin air laut. Ikan mengandalkan trimethylamine oxide (TMAO) untuk melakukan hal itu.

Nah, bau amis ikan muncul ketika mereka mati dibunuh. Saat itu, bakteri dan enzim ikan akan mengubah TMAO menjadi trimethylamine (TMA) yang mengeluarkan bau amis.

Satu-satunya ikan yang sudah berbau amis bahkan sebelum mati adalah ikan cod yang hidup di air dingin.

Keberadaan trimethylamine (TMA) juga digunakan sebagai indikator seberapa segar ikan. Sebab, ikan yang masih segar dan baru tertangkap tidak beraroma busuk, sementara saat ikan sudah beberapa jam mati bau amisnya muncul.

Melansir APP, bau amis ikan dapat dikurangi dengan memberi perasan lemon, cuka, atau tomat. Bahan makanan ini dapat menyebabkan TMA mengikat air dan menjadi kurang stabil. Dengan demikian, senyawa bau tidak mencapai hidung.

Baca juga: Serba Serbi Hewan: Sains di Balik Pantat Bintang Laut yang Viral

Ikan air tawar umumnya tidak menumpuk TMAO karena lingkungannya kurang asin dibanding selnya.

Akibatnya, daging ikan air tawar cenderung lebih lembut dan mereka tidak memiliki bau amis seperti ikan laut. Namun, ikan air tawar memiliki aroma "berlumpur" yang tidak menyenangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber APP
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com