KOMPAS.com - Bayi membutuhkan ASI sejak dia lahir hingga minimal enam bulan. Namun, tidak sedikit ibu yang gagal memberikan ASI hingga enam bulan karena produksi ASI-nya sedikit.
Menurut dr I.G.A.N Partiwi Sp A Mars, pakar laktasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa faktor yang bisa membuat ASI berkurang. Dia pun membagikan cara meningkatkan produksi ASI agar melimpah.
Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin membuat produksi ASI Anda sedikit:
1. Terlalu gemuk
Menurut dr Partiwi, tubuh yang terlalu gemuk paska melahirkan tidak baik bagi produksi ASI, karena dapat menekan respons berbagai hormon, seperti hormon prolaktin yang memicu sel-sel pembuat ASI.
Memang disarankan kepada ibu menyusui untuk banyak makan makanan bergizi agar produksi ASI meningkat, tapi bukan berarti makan berlebihan hingga berat badan naik.
Baca juga: ASI, Baiknya Dipompa Pakai Tangan atau Alat?
2. Efek obat kimia
Tidak semua obat kimia dapat menjadi penyebab penurunan atau penghambat produksi ASI. Namun, efek dari beberapa obat terhadap kondisi masing-masing ibu setelah melahirkan juga berbeda-beda.
Untuk itu, selama menyusui jangan malas berkonsultasi dengan dokter yang membantu Anda melahirkan. Dokter akan membantu menyesuaikan obat yang harus Anda minum dan kondisi tubuh Anda.
3. Stres fisik
Kelelahan bekerja atau stres pada ibu bisa mengakibatkan penurunan produksi ASI. Hal ini karena seorang wanita yang baru saja melahirkan membutuhkan lebih banyak hormon prolaktin dan oksitosin untuk memproduksi ASI.
Nah, hormon oksitosin ini berkaitan dengan perasaan ibu. Jika ibu sedang keadaan stres, maka hormon oksitosin juga menurun. Sebaliknya jika perasaan ibu senang atau bahagia, hormon oksitosin akan meningkat. Begitu juga dengan produksi ASI ibu.
Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Bagaimana Sih ASI Diproduksi?
Dokter Partiwi memperingatkan, jangan berpikir untuk menghemat ASI Anda agar bisa mencapai enam bulan ASI eksklusif. Namun lakukanlah cara-cara di bawah ini untuk membuat produksi ASI melimpah:
1. Tidur yang cukup
Meskipun bayi seringkali merengek atau menangis karena lapar atau baru buang air, Anda tetap harus menjaga pola tidur Anda agar tetap tercukupi.