Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Beberkan 3 Sebab Produksi ASI Sedikit dan Cara Meningkatkannya

Kompas.com - 03/08/2019, 20:35 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bayi membutuhkan ASI sejak dia lahir hingga minimal enam bulan. Namun, tidak sedikit ibu yang gagal memberikan ASI hingga enam bulan karena produksi ASI-nya sedikit.

Menurut dr I.G.A.N Partiwi Sp A Mars, pakar laktasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa faktor yang bisa membuat ASI berkurang. Dia pun membagikan cara meningkatkan produksi ASI agar melimpah.

Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin membuat produksi ASI Anda sedikit:

1. Terlalu gemuk

Menurut dr Partiwi, tubuh yang terlalu gemuk paska melahirkan tidak baik bagi produksi ASI, karena dapat menekan respons berbagai hormon, seperti hormon prolaktin yang memicu sel-sel pembuat ASI.

Memang disarankan kepada ibu menyusui untuk banyak makan makanan bergizi agar produksi ASI meningkat, tapi bukan berarti makan berlebihan hingga berat badan naik.

Baca juga: ASI, Baiknya Dipompa Pakai Tangan atau Alat?

2. Efek obat kimia

Tidak semua obat kimia dapat menjadi penyebab penurunan atau penghambat produksi ASI. Namun, efek dari beberapa obat terhadap kondisi masing-masing ibu setelah melahirkan juga berbeda-beda.

Untuk itu, selama menyusui jangan malas berkonsultasi dengan dokter yang membantu Anda melahirkan. Dokter akan membantu menyesuaikan obat yang harus Anda minum dan kondisi tubuh Anda. 

3. Stres fisik

Kelelahan bekerja atau stres pada ibu bisa mengakibatkan penurunan produksi ASI. Hal ini karena seorang wanita yang baru saja melahirkan membutuhkan lebih banyak hormon prolaktin dan oksitosin untuk memproduksi ASI.

Nah, hormon oksitosin ini berkaitan dengan perasaan ibu. Jika ibu sedang keadaan stres, maka hormon oksitosin juga menurun. Sebaliknya jika perasaan ibu senang atau bahagia, hormon oksitosin akan meningkat. Begitu juga dengan produksi ASI ibu.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Bagaimana Sih ASI Diproduksi?

Cara meningkatkan produksi ASI

Dokter Partiwi memperingatkan, jangan berpikir untuk menghemat ASI Anda agar bisa mencapai enam bulan ASI eksklusif. Namun lakukanlah cara-cara di bawah ini untuk membuat produksi ASI melimpah:

1. Tidur yang cukup

Meskipun bayi seringkali merengek atau menangis karena lapar atau baru buang air, Anda tetap harus menjaga pola tidur Anda agar tetap tercukupi.

Pasalnya, tidur membuat rileks dan meningkatkan enzim prolaktin dan oksitosin pada ibu menyusui.

2. Sering menyusui

Sering menyusui ternyata baik untuk meningkatkan produksi ASI ibu. Hal ini karena hormon prolaktin dan oksitosin di atas juga akan terpengaruh oleh aktivitas menyusui bayi dari ibunya. Semakin sering bayi menyusu, semakin sering juga hormon prolaktin dan oksitosin terangsang.

Sering yang dimaksudkan ialah minimal dua atau tiga jam sekali atau saat bayi meminta. Kalau pun Anda bekerja hingga 10-12 jam, sempatkan untuk memompa payudara Anda agar produksi ASI melimpah.

Baca juga: Pentingnya Dukungan Ayah bagi Keberhasilan Ibu Menyusui

3. Segarkan diri Anda

Kebiasaan ibu-ibu pasca melahirkan adalah malas untuk merawat diri, dengan alasan sibuk menjaga si kecil atau mengurus rumah tangga.

Nyatanya, hal ini juga tidak baik dilakukan. Buatlah diri Anda tampil segar, baik pikiran maupun penampilan, untuk membantu meningkatkan kebahagiaan.

Seperti yang dijelaskan di atas, enzim prolaktin dan oksitosin pada payudara akan meningkat jika Anda bahagia sehingga produksi ASI pun meningkat.

4. Makan makanan yang cukup dan bergizi

Memperbanyak asupan makanan sangat diperlukan oleh tubuh ibu menyusui. Sebab, menyusui memerlukan energi lebih, dan energi ini didapatkan dari makanan.

Selain itu, gizi yang Anda makan juga akan menjadi gizi bagi si kecil melalui ASI yang ia minum. Jadi, selalu pastikan agar makanan yang Anda asup cukup secara jumlah dan bergizi tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com