Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seri Baru Jadi Ortu: 10 Mitos Menyusui yang Wajib Ibu Tahu

Kompas.com - 30/07/2019, 17:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Sama halnya saat hamil, ibu di fase menyusui juga merasakan banyak larangan dan disarankan melakukan berbagai hal yang sudah jadi tradisi.

Entah benar atau tidak, tetapi kebiasaan ini sudah dilakukan turun-temurun sehingga banyak ibu menyusui tetap mengikutinya.

Berikut 10 hal yang diyakini ibu menyusui sesuai kebiasaan yang ada di lingkungannya. Benar, atau hanya mitos menyusui saja?

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Jangan Keseringan Beri Anak Banyak Mainan

Payudara kecil akan menghasilkan ASI yang lebih sedikit

Jika payudara kecil menghasilkan ASI yang lebih sedikit, berarti payudara besar menghasilkan ASI lebih banyak. Namun, sayangnya hal ini hanyalah mitos.

ASI yang dihasilkan ibu tidak tergantung dengan ukuran payudara ibu.

Payudara kecil juga sangat mampu untuk menghasilkan banyak ASI, sama seperti payudara yang lebih besar.

Jaringan dalam payudara akan tumbuh dan berkembang sejak kehamilan, sehingga pada saat bayi lahir, payudara ibu sudah bisa menghasilkan ASI untuk menyusui bayi baru lahir.

Bayi lebih sering menyusu artinya ia tidak mendapatkan ASI yang cukup

ASI merupakan makanan utama bayi sampai usianya berumur kurang lebih 6 bulan. Bayi baru lahir biasanya akan lebih sering menyusu dan akan menurun frekuensi seiring dengan usia bayi yang makin besar, ini merupakan hal normal.

Jika bayi menyusu lebih sering bukan berarti bayi kurang mendapat ASI. Ini hanya mitos.

ASI lebih mudah diserap oleh sistem pencernaan bayi, sehingga bayi ASI lebih cepat merasa lapar dibandingkan dengan bayi susu formula.

ASI mengandung nutrisi yang lebih sedikit setelah satu tahun pertama

Tentu, ini juga hanya mitos. ASI ibu tetap menyediakan nutrisi yang baik sampai usia bayi lebih dari satu tahun. Namun, karena bayi terus tumbuh besar, kebutuhan gizi bayi juga menjadi lebih banyak.

Pada saat usia bayi sudah lebih dari 6 bulan, pemberian ASI saja sudah tidak mampu mencukupi kebutuhan bayi.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com