Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ria Ricis Pamit, Alasan Banyak Youtuber Butuh Istirahat dari Youtube

Kompas.com - 29/07/2019, 07:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Beberapa hari belakangan, netizen Indonesia menjadi gaduh karena salah satu Youtuber paling ternama di nusantara, Ria Ricis, pamit.

Dalam video terakhirnya, Ria Ricis menjelaskan alasannya pamit dan meliburkan tim produksinya adalah kegelisahan yang selama ini dialaminya dan keinginannya untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Lalu, Ria Ricis juga berkata bahwa dia sudah terlalu banyak bercerita dengan subscriber-nya dan menjadi jenuh.

Sebetulnya, kejenuhan yang dialami oleh Ria Ricis telah dialami oleh banyak pembuat konten Youtube di seluruh dunia, mulai dari Michelle Phan, Dolan Twins, Jacksepticeye, David Dobrik, Jake Paul dan bahkan Pewdiepie. Fenomena ini disebut dengan istilah “burnout” yang secara harafiah memiliki arti terbakar habis.

Dilansir dari The Guardian, 12 Agustus 2018; salah satu penyebab burnout yang dialami oleh banyak Youtuber adalah algoritma Youtube itu sendiri.

Baca juga: Heboh Bahaya #AgeChallenge, Menurut Bapak Internet, Privasi Itu Anomali

Zoe Glatt, seorang peneliti PhD dari London School of Economics yang melaksanakan etnografi digital terhadap Youtuber, mengatakan bahwa algoritma Youtuber lebih menyukai akun yang melakukan upload secara reguler dan memiliki konten dengan fokus yang sempit.

“Para pembuat konten didorong untuk mengejar pendekatan kuantitas-daripada-kualitas jika mereka ingin mencapai sukses di Youtube," ujarnya.

"Ini, dikombinasikan dengan ketidakjelasan tentang konten apa yang akan dipromosikan oleh Youtube dan apa yang mungkin didemonetisasi (dimatikan monetisasinya) menyebabkan kehidupan kerja yang sangat tidak pasti dan membuat stres bagi para pembuat konten,” imbuhnya lagi.

Algoritma juga membuat para Youtuber yang pada dasarnya adalah orang-orang kreatif tidak berani mengambil risiko dan mengulang-ulang konten yang sudah terbukti berhasil, ujar Charlie McDonell, seorang veteran Youtuber yang sudah berkali-kali mengalami burnout.

Baca juga: Awas, Kebiasaan Self Diagnosis dari Internet Bisa Berbahaya

Di samping algoritma, kompetisi di antara para Youtuber juga menjadi semakin sengit karena jumlah pembuat konten yang semakin banyak dari hari ke hari, ujar Matt Gielen dari Little Monster Media Company, agensi yang berspesialisasi dalam membangun audiens di Youtube.

Hal ini memaksa para Youtuber untuk bekerja lebih keras dan menghasilkan lebih banyak konten pada kualitas yang lebih baik untuk sukses di platform ini.

“Dulunya Anda bisa membangun audiens yang lumayan hanya dengan satu video berdurasi tiga menit per minggu,” ujar Gielen.

Namun, kini hasil penelitiannya menunjukkan bahwa mayoritas Youtuber harus mengunggah setidaknya tiga video berdurasi 10-12 menit per minggu untuk bisa mendapatkan bantuan promosi dari algoritma.

Baca juga: Kenapa Kita Suka Membandingkan Diri dengan Orang Lain di Media Sosial?

Tentu saja, burnout tidak hanya dialami oleh para Youtuber. Seorang karyawan kantoran biasa pun bisa mengalami burnout jika terus-terusan ditekan untuk menjaga produktivitas tinggi selama jangka waktu yang panjang.

Namun seperti yang diungkapkan oleh Ria Ricis dalam video terakhirnya, cara kerja Youtuber berbeda dari pekerja kantoran pada umumnya atau orang-orang yang bekerja di media tradisional.

Para Youtuber biasanya harus bekerja sendirian, mulai dari membuat ide, merekam video, membintangi video, mengedit video hingga membalas komentar-komentar para subscriber.

“Ini seperti lima pekerjaan yang jadi satu. Dan ada tekanan untuk memastikan bahwa kamu melayani semua audiensmu secara luar biasa setiap saat,” ujar Michael Wayne, CEO dari Kin Community, sebuah jaringan hiburan digital, kepada Variety, 29 Agustus 2018.

Apalagi seorang Youtuber biasanya adalah wajah dari akunnya sendiri. Wayne mengatakan, jika channel-mu (di Youtube) adalah namamu, maka kamu dan brand-mu adalah sama. Ini (membuatmu) tidak bisa mundur.

Youtube kini telah mengakui adanya masalah burnout di antara para pembuat kontennya. Pada tahun lalu, platform tersebut meluncurkan panduan berjudul “Staying Well and Avoiding Burnout” di YouTube Creator Academy yang berisi tips-tips untuk mencegah burnout.

Namun, masalah ini jelas tidak mudah untuk diselesaikan. Seperti Ria Ricis, mungkin pada detik ini ada banyak pembuat konten lainnya yang juga sedang mengalami burnout dan butuh istirahat dari Youtube.

Baca juga: Ria Ricis Berhenti dari YouTube, No Drama dan Jawaban dari Kegelisahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau