Kecanduan makanan adalah masalah yang lebih sulit diatasi dibanding rasa sekadar ingin makan enak. Tubuh yang sulit dikontrol menerima asupan makanan berpotensi mengalami obesitas, sehingga kecanduan makanan bisa jadi penyebab double chin.
Beberapa jenis penyakit dan pengobatannya ternyata memiliki kaitan dengan penyebab double chin. Salah satunya adalah obat antidepresan yang biasanya diresepkan oleh dokter untuk pasien penderita depresi. Bagaimana bisa?
Penelitian dengan data dari National Population Health Survey menunjukkan bahwa kondisi major depressive disorder (MDE) dan pengobatan antidepresan dapat menaikan berat badan. Hal ini berpotensi pada munculnya penumpukan lemak di beberapa bagian tubuh, termasuk dagu.
Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Benarkah Main Gawai Bikin Tanduk Tumbuh di Leher?
Pada tubuh penderita kelebihan berat badan atau obesitas, hormon leptin berperan penting dalam mengurangi nafsu makan. Hormon ini diproduksi oleh sel-sel lemak dan memberitahu otak seberapa banyak massa lemak di dalam tubuh, sehingga tubuh tidak akan makan secara berlebihan.
Namun, pada sebagian besar penderita obesitas, hormon leptin gagal bekerja. Fenomena ini disebut dengan resistensi leptin. Kondisi inilah yang dapat menjadi penyebab double chin akibat menimbunnya lemak di dagu serta bagian tubuh lainnya.
Postur tubuh yang buruk ternyata juga bisa menjadi penyebab double chin. Apabila Anda sering tidur dengan bantal terlalu tinggi, atau Anda terlalu sering menunduk, kulit di bagian dagu Anda berisiko kehilangan elastisitasnya. Kulit leher yang kendur dapat memberikan efek berlipat di bawah dagu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.