KOMPAS.com – Artis peran Jefri Nichol ditangkap terkait penggunaan ganja. Pada saat penangkapan, dia sedang membawa 6,01 gram ganja. Hasil tes urin juga menunjukkan bahwa idola remaja tersebut positif mengonsumsi ganja.
Ganja telah lama diketahui dapat mengubah persepsi seseorang akan dirinya dan dunia di sekelilingnya. Namun, bagaimana ganja memengaruhi otak sehingga persepsi berubah baru diketahui belakangan ini.
Salah satunya lewat sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS One pada 2013. Dalam studi tersebut, para peneliti meminta partisipan untuk merokok ganja dan berolahraga. Kelompok eksperimen diberi ganja benaran, sedangkan kelompok kontrol diberi ganja plasebo.
Hasil citera fMRI menunjukkan bahwa zat delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) di dalam ganja menurunkan aliran darah pada area anterior insula, dorsomedial thalamus dan striatum di otak.
Baca juga: Soal Kasus Jefri Nichol, Ini 11 Daftar Negara yang Melegalkan Ganja
Padahal, anterior insula diasosiasikan dengan fungsi otak untuk memulai aksi berdasarkan keadaan fisik, sedangkan dorsomedia thalamus diasosiasikan dengan memori dan kognisi. Lalu, striatum diasosiasikan dengan reward dan pembuatan keputusan.
Selain itu, terjadi juga penurunan aktivitas di di korteks dorsolateral prefrontal yang terlibat dalam kalkulasi risiko untuk membuat keputusan ketika seseorang mabuk ganja.
Melihat hal ini, para peneliti pun mengonklusikan bahwa orang yang mabuk ganja mengalami gangguan pada saliency detection atau kemampuan untuk menentukan apakah yang dilihatnya penting atau tidak.
Artinya, seseorang yang mabuk ganja bahkan mengalami kesulitan untuk mengetahui apa yang sedang dilihat dan tindakan apa yang harus diambil untuk meresponsnya.
Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah bila pengguna ganja sedang berada di rumah. Namun karena kemampuan memproses kognisi dan pengenalan visualnya menurun, seseorang yang mabuk ganja bisa jadi tidak bereaksi cukup cepat ketika menyetir.
Baca juga: Jefri Nichol Ditangkap Bukan Masalah Ganja, tapi Zamannya
Sebaliknya, pola area otak yang teraktifkan ketika mabuk ganja menunjukkan bahwa penggunanya lebih peduli terhadap dunia internal daripada dunia eksternal.