Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2019, 19:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Dalam seminggu terakhir ini, berapa kali Anda telah mengajak si kecil bermain di luar ruangan? Setiap hari, tiga kali atau malah belum pernah sama sekali?

Pada zaman modern ini, permainan bagi anak memang menjadi begitu beragam dan bisa dilakukan di dalam rumah. Namun menurut dr Catharine M Sambo, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang di RS Pondok Indah – Pondok Indah, anak tetap harus diajak bermain di luar ruangan sekitar 30 menit sehari tanpa paksaan.

Hal ini karena anak membutuhkan stimulasi untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, termasuk memaksimalkan perkembangan otaknya bila masih berusia dua tahun atau kurang.

Untuk diketahui, otak anak hampir mencapai ukuran maksimalnya saat dewasa hanya dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Sebelum berumur dua tahun, bertambahnya usia anak akan dibarengi dengan bertambahnya lipatan di otak dan sinaps yang menghubungkan neuron di otak. Sinaps inilah, ujar dr Catharine, yang menjadi letak kecerdasan anak.

Baca juga: Ramaikan Hari Anak Nasional dengan 5 Tontonan Edukatif di Netflix

Nah, untuk memaksimalkan perkembangan otak anak, stimulan harus diberikan secara bersamaan. Caranya yang paling efektif adalah dengan mengajak anak bermain di luar ruangan, di mana stimulasi suhu, bau, suasana dan visual terjadi secara bersamaan.

“Jadi, (anak) punya pengalaman indrawi yang sebenarnya dengan melihat kucing asli (bukan gambar kucing saja),” ujar dr Catharine.

Selain meningkatkan keahlian mengolah pengalaman indrawi, bermain di luar ruangan juga akan mengasah kemampuan fisik dan gerak anak, memperkaya perbendaharaan katanya, membantu anak menjadi lebih tenang dan positif, serta melatih pemahaman ruang atau spasialnya.

Kemampuan terakhir ini, dijelaskan oleh dr Catharine, adalah ketika anak mampu mengenali arah rumahnya dari dua atau tiga rumah sebelumnya, dan bukan sekadar menghafalkan alamatnya. Pemahaman ruang atau spasial ini hanya bisa dilatih dengan mengajak anak bermain di luar ruangan.

Berikut adalah cara mengajak anak bermain di luar ruangan sesuai usianya:

Baca juga: Hari Anak Nasional: Perjuangan Posyandu Bak Garda Depan Atasi Stunting

1. Bayi

Ajak si kecil berkenalan dengan lingkungan sekitar. Caranya dengan mengajaknya bicara, belajar menunjuk, melambai, meraba dan memegang benda. Biarkan anak bergerak di atas alas yang aman. Lalu, jika perlu, bawakan mainan yang biasa dipakainya.

2. Usia dua tahun ke atas

Ajak anak berlajar berjalan, berari, menanjak, turun dan lompat.

Orangtua juga bisa mengasah kreativitasnya dengan bermain pura-pura, misalnya berpura-pura menjadi penjual dan pembeli. Namun, pastikan bahwa yang menentukan peran Anda dan jalannya permainan adalah anak. Ini disebut dengan child-led-play (permainan yang dipimpin oleh anak).

Selain itu, anak juga bisa diajak menggambar benda atau lingkungan yang baru dilihatnya, serta menceritakan kegiatan yang baru saja diikutinya.

3. Usia sekolah

Latih kemampuan anak bekerja sama dengan mengajaknya bermain dalam kelompok. Pada usia ini, anak juga bisa melakukan aktivitas yang lebih rumit, seperti berolahraga atau berlatih seni.

4. Remaja

Remaja pun perlu diajak bermain di luar ruangan. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan aktivitas fisiknya, meningkatkan kemampuan olah raga dan seni serta memperluas kegiatan sosialnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bagaimana Warna-warni Muncul di Sayap Kupu-Kupu?

Bagaimana Warna-warni Muncul di Sayap Kupu-Kupu?

Oh Begitu
Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Kita
Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Oh Begitu
7 Tips Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

7 Tips Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

Oh Begitu
Apa Perbedaan Sinar UVA, UVB, dan UVC?

Apa Perbedaan Sinar UVA, UVB, dan UVC?

Oh Begitu
Apa Penyebab Sakit Leher di Pagi Hari?

Apa Penyebab Sakit Leher di Pagi Hari?

Oh Begitu
Mengapa Minum Kopi Membuat Mulas dan Ingin BAB?

Mengapa Minum Kopi Membuat Mulas dan Ingin BAB?

Oh Begitu
Seperti Apa Sepatu Anak pada 2000 Tahun yang Lalu?

Seperti Apa Sepatu Anak pada 2000 Tahun yang Lalu?

Fenomena
Bagaimana Orang Bisa Selamat Setelah Jatuh dari Ketinggian?

Bagaimana Orang Bisa Selamat Setelah Jatuh dari Ketinggian?

Oh Begitu
Apa Rahasia Cheetah yang Membuatnya Bisa Berlari Sangat Cepat?

Apa Rahasia Cheetah yang Membuatnya Bisa Berlari Sangat Cepat?

Oh Begitu
Mengapa Mars Disebut Planet Mati?

Mengapa Mars Disebut Planet Mati?

Fenomena
Bagaimana Cara Membuat Mentega?

Bagaimana Cara Membuat Mentega?

Oh Begitu
4 Gas Beracun Akibat Letusan Gunung yang Berbahaya Bagi Manusia

4 Gas Beracun Akibat Letusan Gunung yang Berbahaya Bagi Manusia

Oh Begitu
Seperti Apa Struktur Kayu Tertua di Dunia Buatan Manusia Purba?

Seperti Apa Struktur Kayu Tertua di Dunia Buatan Manusia Purba?

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com