Lalu, karena kita sulit melihat dan fokus pada persamaan dengan orang lain ketika berada di internet, kita pun menjadi lebih mudah lupa bahwa audiens kita juga manusia.
Baca juga: Awkarin dan Instagram, Benarkah Efek Media Sosial Seperti Narkoba?
4. Bicara di internet = bicara kencang di muka publik
Namun, mungkin kesalahan yang paling mendasar adalah kesalahpahaman publik akan media sosial.
Turkle berkata bahwa banyak orang tidak menyadari kalau berkomunikasi secara online sama saja dengan berbicara kencang di muka publik. Apalagi ketika unggahan dibuat melalui ponsel, banyak orang merasa bahwa apa yang mereka publikasikan di internet tidak memiliki konsekuensi di dunia nyata.
Hal ini, ujar Blewett, karena orang salah menganggap media sosial sebagai buku harian. Padahal, media sosial juga memberi kita eksposur sehingga daripada buku harian, menulis di media sosial lebih mirip dengan menulis surat ke editor sebuah koran, hanya saja kali ini publikasinya instan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.