KOMPAS.com - Dalam Pidato Visi Indonesia, Jokowi menyinggung pembangunan sumber daya manusia sebagai prioritas.
"Titik dimulainya pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah. Ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul ke depan. Itu yang harus dijaga betul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu, atau kematian bayi meningkat. Tugas besar kita di situ!" tegas Jokowi.
Soal kesehatan ibu dan bayi memang selalu disinggung Jokowi dan pasangannya Ma'ruf Amin dalam debat Pilpres.
Ma'ruf Amin mengatakan, sejak hari pertama ibu mengandung akan menentukan permasalahan stunting dan kesehatan bayi di masa depan.
Baca juga: Soal Stunting, AIMI Sebut Pembagian Asupan Tambahan Tidak Efektif
"Stunting adalah 1.000 hari pertama sejak ibu mulai hamil sampai disusui anaknya, yaitu melalui pemberian asupan yang cukup dan juga melalui sanitasi, air bersih, serta susu ibu selama dua tahun," jelas Ma'ruf Amin dalam debat Pilpres Maret 2019.
Benar seperti disebutkan Ma'ruf Amin, para ahli sepakat bahwa stunting terbentuk dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak sejak dalam rahim.
"Penyebab utama stunting berasal dari 1.000 hari pertama kehidupan sejak awal kehamilan hingga anak berusia dua tahun," kata Dr. dr. Dian Novita Chandra, M. Gizi yang merupakan staf pengajar dari Departemen Ilmu Gizi FKUI.
Hal itu bisa karena kurangnya jumlah asupan makanan atau kualitas makanan yang kurang baik, misalnya kurangnya variasi makanan. Selain makanan, kesehatan ibu selama kehamilan, pola asuh dan kesehatan anak, serta kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan.
Dampak stunting bisa berlangsung sepanjang kehidupan. Gawatnya, kekurangan gizi pada masa anak-anak berdampak serius tidak hanya saat usia kecil anak, tapi berdampak pada sepanjang hidupnya.
Stunting memengaruhi kapasitas belajar pada usia sekolah, nilai dan prestasi sekolah, upah kerja pada saat dewasa, risiko penyakit kronis seperti diabet, morbiditas dan mortalitas, dan produktivitas ekonomi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.